[PINTU GERBANG AKAN TERBUKA]
Pada suatu hari ada sebuah benteng terkenal bernama Khaibar
yang ada di dekat Madinah, kota junjungan kita Rasulullaah ﷺ.
Pemimpin benteng ini adalah orang jahat. Orang yang memiliki
hati yang kotor. Mereka tidak mau beriman pada Rasulullah ﷺ.
Sampai di perang Khandaq atau yang dikenal juga sebagai
perang Ahzab, orang-orang kafir bersatu melawan kaum muslimin. Mereka yang di
Khaibar pun bergabung bersama mereka.
Pada akhirnya, perang berakhir. Semuanya selesai.
Tuan kita ingin menghancurkan orang-orang yang menyerang
kaum muslimin dari belakang.
Lalu kemudian Nabi Muhammad ﷺ dan para mujahidin berdiri
dengan gagah di depan benteng sambil membawa panji berwarna hitam.
Tetapi, benteng tidak bisa ditembus. Karena berada ditempat
yang tinggi, temboknya sulit dilewati.
Mereka mencoba, mencoba lagi, dan terus mencoba tapi gagal.
Mereka mulai putus asa. Mereka mengambil panji hitam dan
mengirimnya pada Nabi Muhammad ﷺ.
Junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ melihat kaum muslimin mulai
putus asa, beliau ﷺ berkata, “Panji hitam ini harus diberikan pada pemiliknya.
Pemiliknya adalah orang ditakdirkan untuk melakukan penaklukan. Pemiliknya
adalah yang tidak pernah mundur dari pertempuran. Yang tidak pernah kehilangan
harapan atas pertolongan Allah.”
Kemudian beliau ﷺ memanggil pemilik panji hitam untuk
datang. Beliau ﷺ menyerahkannya pada orang yang memenuhi panggilan Allah untuk
mengayunkan pedangnya di jalan Allah. Ksatria terbaik, Ali bin Abi Thalib
radhiallahu ‘anhu.
Dia datang, lalu Rasulullah ﷺ memerintahkan, “Berangkatlah
wahai Ali dan taklukkan Khaibar!”
Di atas kuda yang berlari kencang dengan semangat menggelora
dengan pedang menggantung di pinggang, Singa Allah berjalan menuju Khaibar
tanpa rasa gentar, tak gentar pada kuatnya dinding, tak gentar pada banyaknya
pasukan kafir, dia bersandar pada pintu gerbang benteng, berserah diri pada
Allah, lalu mendorong pintu gerbang dengan bahunya sekuat tenaga.
Gerbang benteng yang sebelumnya tidak bisa dibuka oleh
pasukan muslimin, ditangannya seperti potongan kayu rapuh.
Mereka menaklukan Khaibar. Dan kibaran panji hitam berkibar
di seluruh penjuru benteng.
Ksatria adalah orang yang tidak putus asa ketika gagal dan
tidak sombong ketika berhasil. Tapi dia juga tahu bahwa dia harus berhasil
ketika saatnya tiba. Selalu berserah diri pada Allah dan tidak berhenti
berusaha.
Jadi, siapa yang menyandang gelar pahlawan. Pintu gerbang
kota, pintu gerbang benteng, bahkan pintu gerbang hati akan terbuka untuknya.