"Al-Khair Khairatullah"
Pilihan Allah Adalah yang Terbaik
Suatu masa, ada seorang raja yang sangat menyayangi rakyatnya, setiap rakyatnya mendapat musibah dia selalu mengatakan Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, sehingga menjadi lapanglah hati rakyatnya mendengar hal ini.
Suatu hari sang raja mendapat musibah jari tangannya putus, lalu ia mengadu kepada salah seorang menteri kesayangannya, dan menteri tersebut mengatakan kepada raja hal yang biasa ia katakan pada rakyatnya, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik.
Mendengar hal ini sang raja murka dan memenjarakan perdana menteri tadi.
Suatu hari raja bersama pasukannya pergi berburu dan mereka tersesat jauh di dalam hutan dan tertangkap sekelompok penyembah roh. Satu persatu pasukan raja disembelih untuk di persembahkan ke dewa penyembah roh tadi hingga tiba giliran raja mereka. Melihat jari raja yang terputus sehingga mereka tidak jadi menyembelih raja karena dianggap cacat. Akhirnya raja selamat dan kembali ke istananya.
Raja segera membebaskan menteri yang ia penjarakan tadi dan berkata, "Benar apa yang engkau bilang, wahai menteri. Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik," lalu ia menceritakan apa yang terjadi pada menteri tadi.
Dan sang raja bertanya pada menteri, "Lalu apakah penjara bagimu adalah yang terbaik pilihan Allah?
Sang menteri menjawab, "Benar, wahai raja, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik."
Sang raja bertanya, "Apakah hikmahnya bagimu wahai menteri?"
Menteri menjawab, "Seandainya saya tidak masuk penjara tentunya saya akan ikut bersama raja berburu dan tentunya saya sudah disembelih bersama pasukan lainnya. Namun Allah menyelematkan saya dengan memasukkan saya ke penjara."
Begitulah Sob, apa yang tampak pahit di mata manusia, ternyata penuh kebaikan di hadapan Allah dan ternyata berakhir kebahagiaan tiada terkira menjadi anugerah yang begitu berharga.
واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
[percikan iman]
Sumber: Annida
Pilihan Allah Adalah yang Terbaik
Suatu masa, ada seorang raja yang sangat menyayangi rakyatnya, setiap rakyatnya mendapat musibah dia selalu mengatakan Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik, sehingga menjadi lapanglah hati rakyatnya mendengar hal ini.
Suatu hari sang raja mendapat musibah jari tangannya putus, lalu ia mengadu kepada salah seorang menteri kesayangannya, dan menteri tersebut mengatakan kepada raja hal yang biasa ia katakan pada rakyatnya, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik.
Mendengar hal ini sang raja murka dan memenjarakan perdana menteri tadi.
Suatu hari raja bersama pasukannya pergi berburu dan mereka tersesat jauh di dalam hutan dan tertangkap sekelompok penyembah roh. Satu persatu pasukan raja disembelih untuk di persembahkan ke dewa penyembah roh tadi hingga tiba giliran raja mereka. Melihat jari raja yang terputus sehingga mereka tidak jadi menyembelih raja karena dianggap cacat. Akhirnya raja selamat dan kembali ke istananya.
Raja segera membebaskan menteri yang ia penjarakan tadi dan berkata, "Benar apa yang engkau bilang, wahai menteri. Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik," lalu ia menceritakan apa yang terjadi pada menteri tadi.
Dan sang raja bertanya pada menteri, "Lalu apakah penjara bagimu adalah yang terbaik pilihan Allah?
Sang menteri menjawab, "Benar, wahai raja, Al Khair Khairutullah, pilihan Allah adalah yang terbaik."
Sang raja bertanya, "Apakah hikmahnya bagimu wahai menteri?"
Menteri menjawab, "Seandainya saya tidak masuk penjara tentunya saya akan ikut bersama raja berburu dan tentunya saya sudah disembelih bersama pasukan lainnya. Namun Allah menyelematkan saya dengan memasukkan saya ke penjara."
Begitulah Sob, apa yang tampak pahit di mata manusia, ternyata penuh kebaikan di hadapan Allah dan ternyata berakhir kebahagiaan tiada terkira menjadi anugerah yang begitu berharga.
واللهُ يعلمُ وأَنْتُمْ لا تَعْلمُوْنَ
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
[percikan iman]
Sumber: Annida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar