"Dialog Penuh Hikmah Para Pencari Tuhan Jilid 9"
Dialog-Dialog di bawah ini disusun dari "Para Pencari Tuhan Jilid 9" yang ditayangkan selama bulan Ramadhan 1436 H. Dan bagi penyusun, kesan dan hikmah dari dialog-dialog tersebut akan lebih bermanfaat untuk dikutip dan disebarkan. Semoga bermanfaat.
Dialog 1
Azzam (kepada Aya yang mempertanyakan hendak berdoa apa
setelah sholat tahajjud): “Stop kecemburuan kamu Ay! Bukan kita yang memlih
takdir, tapi takdir (Allah) yang memilih kita. Takdir itu ibarat angin bagi pemanah,
dan kita harus selalu mencoba untuk membidik dan melesatkannya di saat yang
tepat. Yang jelas Ay, saya akan berdoa kepada Allah meminta ampun, dan juga
meminta kepada Allah agar keluarga saya dijauhkan dari takdir buruk karena
hanya doa yang bisa merubah takdir.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 2
Azzam (berdoa kepada Allah atas kematian anaknya): “Ya
Allah, dengan ikhlas aku membaringkan apa yang telah Engkau titipkan. Air mata
ini bukan kesedihan dari apa yang telah Engkau ambil, tapi dari karunia kasih
sayang yang pernah Engkau berikan kepada diriku dan keluargaku.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 3
Bu Widya (menanggapi perihal meninggalnya sang cucu
sekaligus meminta tolong kepada Kalila): “Ini semua tentang takdir. Tidak ada
yang bisa menolak. Allah yang Mahatahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Allah yang
menghidupkan dan Allah juga yang mematikan. Kita tidak punya apa-apa, hanya
harapan. Kal, Tante mengerti perasaan Kamu, tapi tolong jangan memperburuk
suasana. Kamu bantu tante ya..Kal? Beri dia (Aya) kekuatan. Tante kuatir
keadaannya akan semakin memburuk kalau dia terus seperti itu.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 4
Ustadz Ferry (menanggapi keadaan Azzam yang terlihat jatuh
dalam keputusasaan akibat meninggalnya sang anak): “Orang sering tidak bisa
menerima takdir karena ditutupi kekecewaan dan penyesalan, walaupun dia sendiri
paham ketentuan dari Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 5
Bang Jack (menasihati Azzam yang terjatuh dalam kesedihan
yang berlarut): “Sekarang gua bisa lihat, pengetahuan dan keimanan Lu selama
ini gak cukup kuat menggenggam berpegang pada tali Allah. Semua orang-orang
termulia di muka bumi ini itu selalu di uji Allah, apalagi dia yang punya anak.
Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam diperintah oleh Allah untuk menyembelih anaknya,
Ismail. Nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wa sallaam, anak laki-lakinya yang
masih kecil diambil Allah. Mereka tidak tersenyum, tapi semua Ikhlas.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 6
Aya (kepada Azzam yang telah tersadar dari keputusasaan,
perasaan bersalah, dan meminta maaf kepada Aya): “Yang paling jauh adalah masa
lalu, paling dekat adalah kematian. Kesadaran kita adalah bukti nyata bahwa
kita tidak ditakdirkan atas nasib kita. Cukup buat kesedihan kamu, Zam! Anak
kita meninggal karena takdir, bukan karena kesalahan siapa pun.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 7
Bang Jack (kepada Asrul dan Udin yang mengeluh kenapa
kehidupan duniawi mereka masih saja tidak menentu): “Belajar dari yang sedikit,
supaya nanti Lu pinter mensyukuri yang banyak.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 8
Bang Asrul (kepada Pak Jalal yang bergaya hidup miskin
meskipun sudah kembali memiliki harta yang banyak): “Pak Jalal, Allah itu senang
terhadap hamba-Nya yang menunjukkan tanda-tanda kenikmatan yang diberikan
padanya. Ya bukan menzhalimi diri dengan tinggal di gubuk kalau memang mampu
tinggal di istana.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 9
Bang Jack (kepada Pak Jalal yang memilih hidup terlalu
sederhana padahal berkemampuan lebih): “Bersembunyi di balik jubah kemiskinan
adalah bagian dari kufur nikmat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 10
Ustadz Ferry (kepada Pak Jalal yang memilih hidup terlalu
sederhana padahal berkemampuan lebih): “Pak Jalal, hidup sederhana bukan
berarti menampakkan kemiskinan, tapi dengan tidak gaya hidup yang berlebihan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 11
Mira (kepada suaminya, Bang Asrul dan Bang Udin yang
berkeluh kesah dan protes kenapa Allah masih saja menghadapkan kepada mereka
kesulitan demi kesulitan dalam menjemput rezeki): “Allah menyukai hamba-Nya
yang berusaha tanpa putus asa, apapun yang kita lakukan, Allah juga yang
menentukan hasilnya. Allah hanya ingin mengetahui seberapa kuat kita untuk
mendekati-Nya. (Jadi) ya terus usaha dong!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 12
Pak Jalal (kepada Pak Sanjay yang sedang mencari tempat
berlindung akibat dikejar-kejar hutang): “Karena sesungguhnya hutang adalah
kehinaan di siang hari dan kesengsaraan di malam hari. Maka menjauhi hutang
adalah cara menyelematkan martabat dan harga diri.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 13
Pak Jalal (kepada Istrinya juga kepada Kalila perihal kepindahan
mereka ke rumah yang lama): “Menapaki satu per satu dengan tetap berpegang pada
ranah Allah. Banyak hal yang Allah ajarkan kepada kita dari apa yang telah
ditakdirkan dalam hidup. Kepindahan kita dari gubuk ini, semoga Allah tetap
menyempatkan kita di jalan kebenaran dengan segala kasih sayang.”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 14
Bang Jack (kepada Domino yang mulai bosan tinggal di
musholla dan ingin pindah karena merasa tidak produktif): “Salah satu cara buat
mencari keberkahan hidup itu dengan jalan istiqomah. Istiqomah, fokus pada satu
hal.”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 15
Bang Jack (kepada Domino yang kurang sesuai adab, hendak
pergi saat Mira datang menemui Bang Jack untuk membicarakan perihal suaminya
yang sedang buron): “Ini syariat! Kalau Lu pergi, artinya Lu ninggalin gue
dengan Bu Mira yang bukan muhrim gue.”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 16
Bang Jack (kepada Pak Jalal yang belum mau memaafkan Bang
Asrul dan Bang Udin): “Salah satu ciri orang bertakwa itu adalah memaafkan
kesalahan saudaranya. (Ustadz Ferry melanjutkan) Betul! Jadilah pemaaf dan
suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang
bodoh. itu firman Allah dalam Alquran
ayat 199 (surat Al-A’raf).”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 17
Bang Jack (kepada Pak Jalal yang masih saja menganggap Bang
Asrul dan Bang Udin tidak pantas untuk dimaafkan): “Pak Jalal, memaafkan itu
ibarat bunga yang melepas keharumannya dengan ikhlas untuk orang-orang yang
menginjaknya. Keharuman itu tidak terbuang percuma, bahkan menumbuhkan rasa
penyesalan di hati orang-orang yang menyakiti dan menginjak-injaknya itu.”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 18
Kalila (kepada Pak Robert, seorang polisi, kerabat Pak Paul
yang hendak mempertegas bahwa Bang Asrul dan Bang Udin harus tetap di bawa ke
meja hijau): “Pak Robert, kita tidak sedang bermaskud menafikan hokum yang ada
di negara kita. Islam bahkan punya banyak ketegasan dalam menghukum seseorang,
tapi di sisi lain Islam juga punya kelembutan dalam menyelesaikan masalah.
Allah akan menempatkan kemuliaan di dunia dan akhirat bagi hamba-Nya yang mau
memaafkan.”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 19
Pak Paul (kepada adiknya yang bersikeras mempidanakan Bang
Asrul dan Bang Udin): “Tunggu dulu, Dik! Ini mungkin kesempatan satu-satunya
Mas buat dapetin kemuilaan hidup. Kamu tahu kan , selama ini hidup Mas-mu tak
lebih seorang pembantu yang selalu dianggap remeh majikannya. Mas pengen
merasakan pengalaman spiritual, supaya dapat mengubah derajat hidup, Bert. Mas
bangga sekarang kamu jadi polisi, tapi dengan ini kamu mengecewakan aku.”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 20
Kalila (kepada Domino yang menolak hadiah dari Pak Jalal
atas diketemukannya Bang Asrul dan Bang Udin atas bantuannya): “Pahala tidak
menghapus hak. Dengan Lu menerima hak Lu ini bukan berarti Allah menghapus
pahala Lu. Lu bisa dapet dua-duanya.”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 21
Ustadz Ferry (kepada Pak RT dan Pak RW yang sebelumnya telah
menyelenggarakan lelang jabatan Bendahara RW): “Allahu Akbar! Serahkan pada
ahlinya. Rasulullah mengingatkan jika satu urusan diserahkan kepada yang bukan
ahlinya, maka tunggu kehancurannya. Pilihlah orang yang jika dikasih satu
urusan niscaya orang percaya urusan itu dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Itu patokannya. Makanya seleksi dengan cara yang benar. Datangi
dan tawarkan orang-orang yang tepat. Orang yang mampu dan bisa dipercaya
mengemban amanah itu. Bukan diobral.”
#DialogPenuhHikmah
Dialog 22
Bang Asrul (kepada Udin yang meragukan ajakan berbisnis):
“Ikhtiar dan usaha itu adalah ibadah atas ketaatan, tawakal atau berserah diri
itu adalah kewajiban atas keimanan jadi keduanya itu harus seiring berjalan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 23
Bang Jack (memberikan wasiat Rasulullah kepada Domino
terkait bisnis): “1. Shiddiq: berkata dan berbuat benar dengan dasar kejujuran,
jangan bohong, 2. Amanah: jadi Lu sebagai pedagang harus bisa dipercaya, 3.
Tabligh: jadi bagaimana Lu bisa menyampaikan menawarkan barang dagangan Lu
dengan baik dan menarik, 4. Fathonah: Lu bisa mengelola bisnis Lu ini dengan
cerdas. Kalau Lu bisa megang empat prinsip itu, in sya Allah sukses.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 24
Ustadz Ferry (kepada Bang Udin yang mempertanyakan nikah kok
bisnis): “Dengan Lu menikah, lalu berjihad menafkahi anak-istri Lu, itu artinya
yang Lu lakuin adalah bisnis dengan Allah. Karena apa? Karena ada amalan-amalan
yang Lu lakuin dan imbalan-imbalan pahala yang Lu dapetin. (Dan) masalah untung
ruginya Allah yang ngatur, Din.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 25
Ustadz Ferry (kepada Azzam, menjelaskan alasan kenapa 3
naskah yang telah ditulis tidak layak untuk diterbitkan): “(1. Naskah yang
berjudul ‘Perbandingan Agama’) Agama Islam sudah sempurna dan sudah lengkap,
tidak perlu dibanding-bandingkan dengan yang lain. Patokannya udah jelas, Lakum
diinukum wa liya diin, untukmu agamamu untukku agamaku. (2. Naskah yang
berjudul ‘Bid’ah’) Banyak sekali kontroversi dalam naskah ini. Gua khawatir
akan meramaikan perpecahan umat. Persatuan umat lebih penting daripada
kontroversi. (3. Naskah yang berjudul ‘Menafsir Jilbab’) Dalam penafsirannya,
si penulis cenderung berpendapat bahwa jilbab itu tidak wajib. Ya jelas (semua
naskah tersebut) beda pendapat dengan Gua, Zam. Catatan Gua adalah tidak untuk
diterbitkan, dalam hal ini tidak diterbitkan oleh penerbit Lu.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 26
Loli (kepada calon pengguna jasa tour & travel tempat Ia
sekarang bekerja): “Sekadar info ya mas. MUI mem-fatwakan foto prewedding itu
haram buat yang bukan mahrom.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 27
Mira (cemburu karena Bang Asrul masih saja selesai
menyebut-nyebut nama wanita lain): “Silahkan saja Abang terfikir tentang
perempuan lain, tapi siap-siaplah mendengar tangisan seorang istri yang lebih
mengerikan dari tangisan seorang ibu. Perempuan itu suka dipilih, Bang. Tapi
sebagai pilihan satu-satunya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 28
Bang Jack (kepada Domino yang mengeluh sepinya pembeli
padahal sudah sholat lima kali dalam sehari): “Buat apa dulu Lu Sholat? Kalau
cuma sekadar menggugurkan kewajiban seorang muslim, mungkin cukup, mungkin.
Tapi kalau buat menyelamatkan Lu dari kemungkaran, wallaahu a’lam. Dihitung
dulu, diukur dulu kualitas sholat Lu. Kayak apa?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 29
Bang Jack (kepada Domino yang mempertanyakan bukankah wajar
seorang pedagang yang berharap kepada pembeli dan merasa iri kepada orang-orang
yang tidak beriman tapi hidupnya sejahtera): “Nah itu yang bikin Allah cemburu.
Mestinya Allah itu menjadi harapan utama di atas segalanya. Gak semua kemauan
kita diturutin Allah, Domino. Tapi yang jelas, semua kebutuhan kita dicukupkan
Allah. Lu gak minta, disediain oksigen. Lu gak minta, disediain tanah buat Lu
berpijak. Lu gak pernah minta, disediain rahim ibu Lu buat tumbuh dan
berkembang.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 30
Bang Jack (kepada Domino yang masih saja mempertanyakan
‘ketidakadilan’ Allah bagi dirinya): “Domino, udah. Lu kerjain aja apa yang
Allah perintahkan dan berharap ridho-Nya. In sya Allah semua pintu keberkahan
terbuka. Bismillaah. Mantepin niat Lu, jalani takdir Lu. Kalau ada tikungan ke
kanan Lu belok ke kanan bukan sebaliknya. Tikungan itu bukan akhir dari
perjalanan. Lu mesti terus melangkah. Jangan pedulikan ibu-ibu dan jemuran yang
menarik perhatian Lu. Teruslah bergerak hingga kelelahan, lelah mengikutimu.
Teruslah berjalan hingga keletihan, letih menemanimu. Teruslah berlari hingga kebosanan,
bosan mengejarmu. Teruslah berjaga hingga kelesuan, lesu bersamamu. Makanya Lu
sekarang segera bergegas menuju tempat yang semua orang berjalan ke arah sana.
Lu mesti berlari sekarang, ke bawah pohon waru.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 31
Azzam (kepada Helly yang tidak setuju dengan keinginan Azzam
untuk mewakafkan buku-buku terbitan lama karena menurut Helly masih ada harga
untuk dijual): “Berapapun keuntungan yang kita dapatkan, tidak ada bandingnya
apa-apa dibandingkan dengan dahsyatnya pahala wakaf. Kita harus menunjukkan
seberapa besar cinta kita terhadap agama ini. Gak ada yang rugi berbisnis
dengan Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 32
Ustadz Ferry (kepada Bang Jack yang sibuk mencari ayat
tentang wakaf dalam Alqur’an): “Secara umum, tidak ada ayat Alquran yang
menjelaskan tentang wakaf karena wakaf itu termasuk infaq fii sabiilillaah atau
jariyah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog 33
Ustadz
Ferry (kepada Roy yang bertanya kok mengucap subhanallah setelah mendengar
cerita Bang Jack tentang asal-asul tanah wakaf musholla): “’Masya Allah’
itu kita ucapkan ketika kita mendengar atau melihat sesuatu yang baik atau
indah, ‘subhanallah’ untuk sebaliknya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
34
Ustadz
Ferry (kepada Bang Jack dan pengurus yang lain terkait keteledoran tidak
terurusnya surat-surat atas tanah wakaf musholla): “Selain maksud baik, Islam
juga menerapkan tatacara pelaksanaannya. Maksud baik saja idak cukup untuk
hidup baik dan benar.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
35
Bang
Jack (kepada para hadirin mengucap syukur karena berdasarkan keterangan Pak RW
salah satu saksi penyerahan tanah wakaf musholla masih hidup): “Alhamdulillaah.
Gua yakin, gua yakin sekali Allah gak akan meninggalkan sesuatu tanpa saksi
dan pembela. Gua yakin sekali, gua yakin sekali Allah gak akan meninggalkan
sesuatu yang haq tanpa saksi dan pembela.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
36
Ustadz
Ferry (mengomentari pendapat pak RT bahwa mereka sedang belajar dari
kecerobohan): “Hidup itu tidak hanya berdasarkan kenyataan, tapi juga
keyakinan. Dan keyakinan bisa menutupi fakta hingga menjadi kebenaran
tersendiri. Itulah yang terjadi sama Pak Haji Royani. Haji Royani yakin tanpa
bermaskud bohong bahwa dia tidak pernah menjadi saksi penyerahan tanah wakaf.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
37
Pak
Haji Royani (kepada Gugun yang mengklaim tanah wakaf musholla): “Orang kalau
sudah mati, cuma 3 hal yang dibawa mati, (yaitu) Ilmu yang bermanfaat, anak
sholeh yang mendoakan orang tuanya, dana mal jariyah atau wakaf.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
38
Pak
Haji Royani (kepada Gugun yang malah justru menyalahkan ayahnya yang sudah
meninggal tanpa meninggalkan warisan apa-apa): “Subhaanallaah! Memang Babe Lu
kadang bodoh, tapi dia sangat sayang ame Lu. Saking bodohnya, dia rela hanyut di
kali demi nyelametin Lu waktu banjir. Selama 3 hari 3 malem, dia hanyut di kali
sambil meluk bayi. Dan bayi itu adalah Lu sendiri. Sampai akhirnya nyangkut di
pinggir laut.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
39
Ustadz
Ferry (yang ditanya Bang Jack apakah mau ikut patungan untuk membeli tanah
wakaf musholla yang di klaim Gugun): “Masing-masing ada bagiannya, yang kaya
wakaf harta. Yang punya ilmu wakaf ilmu.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
40
Azzam
(mengomentari ‘sindiran’ Gugun ketika pengurus musholla dikatakan ‘sedang
mencari pahala yang murah’ karena tidak ada yang berminat untuk membeli tanah
wakaf musholla dengan harga 1 M): “Jadi begini Bung, walaupun berjihad
menjajikan surga dan terhapusnya dosa, tapi tetap melakukan amalnya itu harus
dengan ilmu. Kita tidak mau berjihad dengan kebodohan, termasuk dengan urusan
tanah ini.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
41
Azzam
(kepada seseorang di telefon): “Ya emang capek jadi orang Islam. Ya Lu capek
mempertahankan agama Lu. Lu capek mempertahankan persaudaraan Lu sesama umat.
Lu capek mempertahankan aqidah Lu, apalagi di zaman yang udah gak karu-karuan
seperti ini. Lu capek nolong saudara Lu. Tapi in sya Allah kecapekan Lu itu
semua balasannya Surga.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
42
Ustadz
Ferry (menanggapi permintaan Ibu Oot, istri Om Jerry, agar ustadz Ferry turut
hadir dalam acara lamaran untuk anaknya): “Setiap muslim diharuskan berakhlak
dengan akhlak Islam dan bermuamalah dengannya. Kalau saya yang datang sama saja
menjadi tamu tak diundang karena tidak diharapkan kehadirannya. Memang (Ibu Oot
mengundang saya), tapi yang berhak adalah Om Jerry, suami Ibu Oot, karena dia
sebagai kepala rumah tangga. Kita harus hormati keputusannya. Dan saya yakin Om
Jerry punya alasan yang baik kenapa memilih Azzam (sebagai penyambung lidah).”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
43
Pak
Jalal (meminta untuk tidak lagi olahraga bareng sama warga, karena lebih banyak
madhorotnya, terutama buat istrinya): “Semua bapak-bapak itu ngeliriknya ke
arah Mamah. Papah kan jadi risih. Kalau Papah yang liat, halal Mah. Tapi kalau
laki-laki lain, jadi dosa. Mamah juga kecipratan (dosa) karena Mamah sudah
membiarkan diri dilihat sama laki-laki lain. Papah juga kena (dosa) karena
Papah membiarkan istrinya menjadi tontonan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
44
Pak
Jalal (menjelaskan kenapa kali ini menolak meminjami uang kepada Pak Hafifi, mantan
mertuanya Bang Udin): “Mah, ada saatnya kita ngasih pertolongan, ada saatnya
juga kita kasih pelajaran biar gak manja.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
45
Bu
Irma (menanggapi sikap Pak Jalal yang menolak meminjami uang): “Asal Papah
tahu. Setiap pertolongan yang kita berikan adalah benih yang kita tanam. Suatu
saat akan menghasilkan buah yang manis, dan memberi kita kebahagiaan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
46
Ustadz
Ferry (kepada Om Jerry diantar Roy yang akhirnya meminta tolong kepada ustadz
Ferry sebagai perwakilan keluarga dalam acara dalam lamaran anaknya): “Gua
emang gak punya banyak duit, tapi gua punya banyak waktu. Gak seperti Azzam
atau Pak Jalal, yang suka nolongin orang lain dengan hartanya. Sementara gua,
nolongin orang lain dengan ilmu dan waktu yang Gua punya. Ingat Roy, jangan
memuliakan manusia karena hartanya tapi karena ilmunya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
47
Azzam
(kepada Bang Jack terkait pengalamannya menolong banyak orang seharian
tersebut): “Bang, seperti yang Rasulullah bilang, Allah akan menolong hamba-Nya
selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya, maka dengan itu saya ikhlas
menolong, Bang. Walaupun banyak yang harus saya korbankan termasuk pekerjaan
kantor saya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
48
Bang
Jack (kepada Azzam terkait pengalamannya menolong banyak orang dalam satu hari
tersebut dan dia mengatakan ikhlas): “Lu belom ikhlas bener tuh. Sebab Lu masih
pakai kata-kata ‘walaupun’ untuk menjelaskan keikhlasan Lu. Kadang-kadang ada
orang yang pakai kata ‘tapi’, ‘karena’ untuk menjelaskan keikhlasannya. Itu
artinya masih ada yang diberatin, ada yang ngeganjel. (Mestinya) ‘saya ikhlas
menolong’, titik! Gak ada kata-kata ‘walaupun’, ‘tapi’, ‘karena’. Ya itu pun
belum tentu ikhlas yang sebenarnya. (Mestinya lagi) ya kalo Lu berbuat baik,
menolong seseorang, udah. Ngapain mesti diceritain? Simpen aja, diem aja. Kalau
perlu, lupain!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
49
Mira
(kepada Bang Asrul dan Bang Udin yang mengambil makan tanpa mengambil lalapan
yang sudah disajikan): “Kita hidup menghirup udara Jakarta yang penuh polusi,
perlu anti oksidan untuk menangkal racun. Makan itu pakai ilmu gizi bukan hanya
pakai ilmu selera.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
50
Mira
(kepada Bang Asrul dan Bang Udin yang ceroboh mencegat rombongan pengiring
jenazah seorang anak dari warga kampung yang miskin): “Mira ngerti banget
bagaimana perasaan mereka, mereka pasti gagal menjadi orang tua. Begitulah
takdir perjalanan manusia. Maka bayangkan betapa rusaknya perasaan mereka
ketika Abang berdua mencegat rombongan jenazah anaknya. Persitiwa duka yang
harusnya khusyuk berubah menjadi konyol tanpa arti.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
51
Ustadz
Ferry (kepada warga yang pulang bersamanya setelah mengantar jenazah anak dari
seorang warga): “Makanya, kalau pada rajin silaturahim peristiwa kayak gini in
sya Allah gak bakal terjadi. Kita jadi tahu soal tetangga yang kekurangan.
Papah bukan bicara umur, ini soal kekurangan gizi. Kok bisa kecolongan, pada
gak tahu apa? Tetangga itu ibarat kerabat terdekat. Yang namanya hubungan dekat
harus saling memperhatikan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
52
Ustadz
Ferry (masih terkait dengan salah satu warga kampung yang meninggal karena
kurang gizi): “Minimal manusia setahun sekali makan daging untuk kebutuhan
gizinya, makanya hewan kurban itu disyariatkan hewan ternak berkaki empat.
Unta, sapi, kambing, kerbau, dan sebagainya. Dagingnya dibagikan kepada orang
yang berhak sehingga merata ke orang banyak, khususon fakir miskin. Salah satu
hikmah anjuran Rasulullah untuk makan berjamaah adalah itu, akan lebih banyak
orang yang bisa menikmati makanan bergizi. Daging, daging, daging. Makan
berjamaah, makan berjamaah, makan berjamaah. Di samping mempererat persaudaraan
juga menyebar kenikmatan untuk memenuhi kebutuhan gizi.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
53
Bang
Asrul (menanggapi pertanyaan Bang Udin kenapa tidak ada makanan yang bisa
mencukupi seluruh kebutuhan gizi manusia): “Manusia itu akan menjadi seperti
burung, yang cukup makan biji-bijian seumur hidupnya. Atau seperti kelinci yang
sepanjang usianya makan rumput-rumputan tanpa memerlukan daging. Atau seperti
kucing yang cukup dengan makan tikus tanpa memerlukan daun-daunan. Manusia itu
lebih dari semua hewan, Din.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
54
Bang
Jack (menanggapi pendapat Mas Roy bahwa orang Islam identik dengan kemiskinan):
“Jadi orang Islam ada juga yang kaya ada juga yang miskin. Ada yang senang ada
yang susah. Ada yang pinter ada juga yang gak pinter. Ada yang taat, tapi gak
sedikit yang ingkar. Sama aja dengan bangsa dan umat agama lain.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
55
Bang
Jack (menanggapi pendapat Pak Jalal bahwa umat Islam tidak ditakdirkan menjadi
orang kaya): “Ini Allah sedang memberi petunjuk kepada seluruh umat manusia di
bumi ini, Pak Jalal. Melalui umat Islam dan Alquran. Jadi Allah dan rasul-Nya,
itu sedang mengajarkan, memberikan contoh bagaimana manusia menjalani takdir
dan nasibnya, waktu dia kaya, waktu dia miskin, waktu dia susah, waktu dia
senang. Selama kita taat pada perintah Allah dan rasul-Nya, in sya Allah
selamet. Dan yang beruntung itu (bukanlah yang kaya, tapi) orang-orang yang
mendapatkan rahmat dari Allah dan terbebaskan dari siksa api neraka.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
56
Mira
(sambil menjemur baju, kepada Bang Asrul yang bersikeras dengan nada suara dan
kata-kata yang keras mau membalas pencuri ikan-ikan jualannya): “Maaf, tadi
ngomong apa, Bang? Mira dengar kata-kata Abang, tapi gak dengar kebaikan
seperti biasa yang ada dalam suara Abang.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
57
Mira (kepada Bang Asrul dan Bang Udin yang
masih mencari-cari pencuri ikan yang dijual Bang Asrul): “Melakukan kebaikan
dan berpegang kepada kebenaran saja belum cukup, kita butuh keberuntungan.
Sedangkan keberuntungan itu dari Allah. Dan orang-orang ceroboh tidak pernah
beruntung.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
58
Paul
(menjawab pertanyaan Pak Jalal apakah ingin jadi artis dan menjadi kaya):
“Enakan jadi orang miskin, Pak. Masuk surganya lebih cepat, gak seperti orang
kaya, dihisab dulu baru masuk surga. Lama. Allah sendiri yang janjiin, semua
orang Islam bakal masuk surga.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
59
Ustadz
Ferry (kepada Barong, Juki, dan Chelsea yang menanyakan apakah salah jika bercita-cita
ingin jadi orang kaya): “Salah! Cuma Qorun yang bercita-cita mengumpulkan
harta, sedangkan Nabi dan Rasul minta diberikan ilmu. Masa situ mau ikut Qarun?
(Adapun) Nabi Sulaiman, (meskipun kaya, beliau) menaklukan dunia dengan ilmu,
bukan dengan hawa nafsu. (Sedangkan Nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wa
sallaam, memiliki ketinggian ilmu, tapi tidak kaya, karena) sebagai kekasih
Allah, yang mulia dan dekat dengan Allah, apakah Rasulullah masih butuh jadi
orang kaya?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
60
Ustadz
Ferry (memberi penjelasan kepada Barong, Juki, Chelsea, dan Mas Roy, kenapa
salah jika dalam hidup ini kita bercita-cita menjadi orang kaya): “Gini, di
hari penghisaban nanti di akhirat, seluruh harta kekayaan kita, dihitung. Tidak
ada yang kelewat seperak pun, termasuk sandal yang Lu pakai sekarang, bakal di
usut. Semuanya harus dipertanggungjawabkan. Semakin banyak harta kekayaan kita,
semakin banyak yang harus kita pertanggungjawabkan. Untuk penghisaban harta
kekayaan nabiyallah Sulaiman, butuh waktu 500 tahun di akhirat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
61
Istri
Pak RT (kepada suaminya yang berkilah bahwa nonton TV itu untuk mencari hiburan
dan kesenangan untuk melepaskan semua kepenatan hidup): “Itu sensasi sesaat,
Pah! Gak bikin hidup kita makin bahagia! Kalau mau seneng, sholat! Atau baca
Alquran! Itu yang bener! (Cari kesenangan dengan nonton TV) boleh, tapi jangan
berlebihan, nonton yang baik-baik aja! Emang (siaran TV semua sudah melalui
sensor)! Tapi semua yang ada di TV, belum tentu cocok dan baik buat hidup kita,
Pah! Sensor terbaik, ya kita sendiri!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
62
Bang
Jack (kepada Chelsea, Juki, dan Barong perihal ketenaran dan kesuksesan mereka
sebagai artis): “Jadi, kehidupan sebagai artis yang popular pastinya semakin
banyak pujian, tapi di dalamnya juga semakin banyak ujian. Jangan sombong,
jangan ujub, Lu masih kalah popular sama Rasulullah Muhammad shollallahu
‘alaihi wa sallaam. Hidup beliau singkat, tapi sangat dikenal oleh orang
sedunia ini, hingga saat ini. Hati-hati, Lu juga bisa bikin orang jadi syirik
sebab banyak orang-orang yang memuja Lu. Lu juga bisa ngakibatin dosa. Iya,
bagaimana nggak coba? Kalau Lu meranin tokoh-tokoh di film dan sinetron yang
menjadi contoh buruk buat penonton, terus ditiru sama penontonnya, kayak apa
coba dosanya? Jadi pesen Gue, populer boleh, tapi jangan sombong, jangan ujub,
karena itu bisa menghalangi Lu masuk surga. Kenapa? Karena pujian hanya milik
Allah subhaanahu wa ta’alaa. Jadi kalau Lu gila pujian, artinya Lu
berusaha merebut hak Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
63
Ustadz
Ferry (menanggapi sulitnya menemukan imam sholat di musholla pada malam
sebelumnya): “Pertanyaannya, umat ini bisa memproduksi pemimpin apa gak? Mau
tahu? Lihat bagaimana umat mempertahankan ibadahnya. In sya Allah (akan ada
generasi yang lebih baik), tapi kita lagi hidup dengan dan bersama generasi
yang sekarang. Ini juga masalah yang harus di atasi. Sekarang, nyari imam
sholat aja gagal? Ini mengkhawatirkan, Mah. Ngeri gak? Lama-lama ada orang Islam
yang cuma bisa baca sebatas syahadat, gak bisa baca amalan-amalan lainnya.
Jangan-jangan untuk jadi imam sholat kita harus bayar per rakaat sekian!
Na’udzu billahi min dzaalik.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
64
Emir
(kepada Loli yang mempertanyakan kenapa imam mesti menjauh dari makmum):
“Seorang pemimpin, gak selayaknya berdekatan dengan fitnah, termasuk dengan
wanita, dan terutama dalam sholat berjamaah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
65
Bang
Udin (kepada Bang Asrul yang sedang sakit dan tidak mau makan): “Kalau Lu
sakit, gimana bisa bekerja! Kalau Lu gak bekerja, gimana nafkahin keluarga Lu!
Kalau Lu gak nafkahin keluarga Lu, Lu yang dimurkai Allah! Pemimpin macam apa
yang selalu dimurkai Allah? Cuma bikin sial umat!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
66
Pak
Jalal (kepada istrinya yang ikut berteriak memanggil Paul di depan gerbang):
“Mama itu muslimah terhormat, gak perlu berjuang mengeraskan suara ketika
memanggil laki-laki lain. Gak perlu getol-getol amat usahanya, yang wajar aja.
Kalau udah dimuliakan Allah dengan perintah berhijab dan akhlak quran, apa
masih perlu, apa masih butuh, meneriakkan nama orang lain?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
67
Kalila dan Bu Irma,
tantenya, di ruang tamu.
Kalila: “Kalila bukan
perempuan yang gak terhormat kan, Tante? Kalila cukup layak, kan?”
Bu Irma: “Lebih dari
cukup.”
Kalila: “Terus, kenapa
Kalila gak seberuntung perempuan lain? Yang udah bersuami dengan orang
baik-baik dan hidup bahagia?”
Bu Irma: “Yang Kamu
rasa apa?”
Kalila: “Kayaknya
jodoh Kalila jauuuh banget!”
Bu Irma: “Kamu selalu
berdoa mohon didekatkan jodohmu yang baik, kan?”
Kalila: “Ya iyalah.”
Bu Irma: “Mungkin
Allah mengabulkan doamu dan mendekatkan jodohmu.”
Kalila: “Deket dari
mana? Sekarang Kalila udah kepala 3. Udah makin panik. Sampai hari gini belum
sampe juga satria piningit buat Kalila.”
Bu Irma: “Siapa tahu,
sebelum Allah mengabulkan doamu, jodohmu sebetulnya lebih jauh lagi. Wallahu
a’lam. Teruslah berdoa, supaya dijadikan hamba-hamba Allah yang beruntung.”
Kalila: “Aamiin.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
68
Pak
Jalal (kepada Om Jerry yang ternyata bisa membaca Alquran dengan baik, dan
memintanya menambah bacaan): “Saya pengen denger 1 surat lagi. Ternyata ente
jago ya baca Alquran. Bener kata Bang Jack. Gak tahu tuh salah gaul di mana
ente, sampe gak ada bekasnya di muka ente. Ayo dong, baca lagi. Lumayan, buat
bekal ente di alam kubur nanti.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
69
Ustadz
Ferry (kepada Mas Agung yang dengan terpaksa harus meminta nasihat): “Gung,
perbaiki hubungan Lu dengan Allah maka Allah akan ridho pada saat Lu jadi orang
kaya, dan Allah akan menjadi penolong tercepat Lu ketika Lu dalam kesulitan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
70
Pak
Jalal (kepada Om Jerry yang sudah rampung membaca Alquran): “Ente beruntung
punya ilmu baca Alquran yang bagus. Jaga, jangan sampai ilang tu ilmu, ya?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
71
Ustadz
Ferry (nasihat tambahan untuk Mas Agung sebelum pulang): “Keberuntungan
menyertai orang-orang yang menuntut ilmu di jalan Allah. In sya Allah Lu ada di
situ.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
72
Bang
Jack (menjelaskan perihal perintahnya kepada Om Jerry, Pepen, Agung, dan
Junaedi untuk berangkat ke tempat yang berbeda-beda): “Kadang, Allah
menyembunyikan keberuntungan di tempat yang kita anggap buruk, dan sebaliknya.
Kadang tersembunyi keburukan di tempat yang kita sukai. Nah, ini poinnya. Jadi
kalau Lu mau yang pasti (memberikan keberuntungan), udah ikutin aja ajaran
agama ini dan jauhi larangan-Nya. In sya Allah, keberuntungan dan keselamatan
menyertai Lu. Gak ada (keberuntungan yang dirampas di tengah jalan), gak ada
itu! Kalau terlepas dari tangan Lu, itu artinya bukan rejeki Lu. Nah, begitu
juga kalau umat Islam udah ogah sama yang namanya Alquran, maka Allah akan
memberi kepada umat lain, atau Allah ciptakan umat baru yang mau menerimanya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
73
Azzam
(mengomentari hilangnya cincin penuh kenangan milik Bang Jack, yang membuat
Bang Jack merasa sangat kehilangan): “Jika semua yang kita kehendaki terus kita
miliki, darimana kita belajar ikhlas? Jika semua yang kita impikan segera
terwujud, darimana kita belajar sabar? Jika setiap doa kita terus dikabulkan,
terus darimana kita belajar ikhtiar?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
74
Pak
Idrus (kepada Pak Yos yang sangat berhati-hati melangkahkan pion catur sehingga
terlihat ragu): “Bersikap dan berpikir hati-hati, memang baik. Tapi kalau
terlalu berhati-hati, bisa terjebak pada keraguan. Maka perlu latihan berpikir
cepat dan tepat. Jangan terlalu mendetail dalam mempertimbangkan sesuatu. Yang
penting tujuannya jelas dan berani menanggung resikonya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
75
Penjual
buku keliling, Pak Samoses (kepada Pak Idrus dan Pak Yos yang sedang asyik main
catur): “Kita ini sudah banyak kehilangan waktu untuk hal-hal yang sia-sia. Ada
dua nikmat yang orang kebanyakan tertipu, (yaitu) kesehatan dan waktu yang
luang. Kesehatan tidak dipakai untuk ibadah dengan lebih maksimal dan waktu
yang luang tidak dipakai untuk amal-amal yang soleh. Semua yang kita miliki pun
itu akan terbuang sia-sia. Umur dan waktu, akan hilang. Entah ke mana. Maka
saya bawakan ini (buku-buku) sebagai pengisi waktu yang lebih bermanfaat di
samping untuk menambah ilmu, juga mendapatkan pahala.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
76
Tukang
batu akik (kepada Pak Idrus yang menawarkan batu cincin temuannya dengan
pendapat bahwa dalam batu tersebut ada penunggunya): “Saya gak percaya yang
gitu-gituan, Pak. Itu syirik! Ini semua semata-mata tentang seni dan estetika.
Bapak musti tahu, batu bisa dipakai sebagai alternative dalam pengobatan.
Alasannya, karena batu mengandung medan elektromagnetik yang dapat memperbaiki
gelombang elektromagnetik tubuh manusia yang mengalami gangguan kesehatan. Itu
kata Dr. Hisam Hasyim, ahli bebatuan. Kalau saya sih cuma ngutip aja, Pak.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
77
Pak
Samoses (yang baru tersadar bahwa cincin temuannya hilang setelah kembali
menemukannya di tempat yang berbeda): “Setiap langkah kakiku, mengukir arah
takdirku. Hingga dipertemukan dengan cincin ini untuk kedua kalinya. Masya
Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
78
Ustadz
Ferry (menguatkan Azzam untuk menerbitkan naskah yang berjudul ‘Hikmah yang
Hilang’): “Landasan yuridisnya Surat Al-Baqarah ayat 269. Allah menganugerahkan
al-Hikmah, kefahaman yang dalam tentang Alquran dan Sunnah, kepada siapa saja
yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang dianugerahi al-Hikmah, berarti dia
benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Hanya orang-orang yang
berakal sehatlah yang dapat menerima pelajaran.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
79
Bang
Jack (kepada Domino yang menganggap wajar kalau tiap harinya masjid atau
musholla sepi jamaah karena negara Indonesia adalah negara republik bukan
negara Islam): “Yang namanya masjid-musholla, itu kalau sepi gak bisa dianggap
sebagai suatu kewajaran walaupun udah berlangsung bertahun-tahun lamanya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
80
Bang
Roy (kepada Pak Hapipi yang mengumandangkan adzan 30 menit lebih awal dari
waktu yang seharusnya): “Salah satu syarat adzan itu kalau sudah masuk
waktunya. Ya masalah lah. Sampean itu menyebabkan orang sholat tidak pada
waktunya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
81
Ibu-ibu
(kepada Mega menanggapi kondisi para suami mereka yang kebanyakan enggan sholat
berjamaah di musholla): “Kita-kita kan sebagai seorang istri pengen ngeliat
suaminya rajin beribadah. Syukur-syukur mau ke masjid. Nggak cuma ngasih duit
doing ke kita. Gua ngerasa suami-suami sekarang lebih banyak terobsesi pada
dunia daripada akhirat. Saking sibuknya, sedikit demi sedikit minat terhadap
agama mulai berkurang. Agama bakal menjadi asing kembali seperti awal
kedatangannya. (Tapi umat Islam) masih (akan terus ada)! Sampai Allah sendiri
yang memusnahkan umat Islam dari muka bumi, meruntuhkan kabah karena tidak ada
lagi yang make, hingga yang tersisa hanya orang-orang kafir di muka bumi dan
sambil menunggu hari kiamat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
82
Ustadz
Ferry (keapda Bang Roy yang mengistirahatkan diri sebagai seorang muadzin):
“Asal tahu Roy, muadzin itu akan diampuni dosa-dosanya sepanjang suara adzan
dan pahalanya beserta orang-orang yang sholat bersamanya. Selain itu juga,
adzan mengandung nilai dakwah di dalamnya. Hayya ‘ala sholah, hayya ‘alal
Falaah, mengajak sholat menuju kemenangan. Pahala itu!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
83
Ustadz
Ferry (kepada warga yang protes atas tidak adanya adzan berkumandang selama
seharian yang mengakibatkan mereka lupa waktu): “Hanya orang-orang yang lalai
yang lupa waktu sholat. Udah pada sholat? Pasti belum kan?
Astaghfirullahal’adziim. Kita ini orang miskin, bodoh, banyak masalah. Nggak
sholat? Terus istimewanya di mana? Kita ini nggak lebih seperti sebutir pasir
di antara milyaran pasir lainnya. Seisi bumi pun gak peduli siapa Lu! Sampai Lu
menerima hidayah dari Allah? Masalahnya kita gak pernah tahu kapan jadwal
turunnya hidayah. Terus yang lebih celaka lagi, Lu tunggu seumur hidup ternyata
nama Lu tidak terdaftar sebagai penerima hidayah. Allaahu akbar! Makanya usaha
jangan sampai ninggalin sholat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
84
Bang
Jack (kepada Ustadz Ferry yang mempermasalahkan dirnya atas kondisi kampung
kehilangan adzan dan imam pada hari Bang Jack pergi keluar kampung atas suatu
urusan): “Nah, sekarang pak Ustadz tahu kan bagaimana kualitas orang-orang di
kampung Kincir. Jadi pak Ustadz tolong perhatiin dong. Pak Ustadz lebih
mementingkan orang-orang di kampung lain dibandingkan orang-orang di kampung
sendiri.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
85
Bang
Jack (kepada ustadz Ferry yang lebih memilih menjadi imam di masjid kampung
sebelah, sementara pada hari tersebut di kampung Kincir tidak ada kumandang
adzan dan imam): “Ini ibaratnya, seorang kyai yang sibuk ceramah ke sana ke
mari sehingga melupakan bagaimana mengajar santri-santrinya yang mondok di
pesantrennya. Ibarat juga, seorang ustadz yang repot ceramah di Amerika, ceramah
di Korea, ceramah di Hongkong, di Brasil sehingga lupa untuk memperhatikan dan
ngurusin di lingkungannya sendiri. Ini kan gak bener, iya kan, Stadz? Yang saya
tahu, ini semuanya para nabi dan rasul lebih mengutamakan di lingkungannya
sendiri dulu untuk mendakwahi orang-orangnya, setelah itu baru pergi ke kaum
lain. Itu pun mereka didik dulu para dai yang handal, setelah itu diperintahkan
menyebar ajarannya ke seluruh muka bumi.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
86
Pak
Jalal (kepada Kalila yang mempertanyakan kenapa sedikit-sedikit bersedekah,
berzakat, dan sejenisnya kepada fakir miskin): “Karena salah satu obatnya sifat
kikir dan cinta dunia adalah dengan memperhatikan fakir miskin. Kalau mereka
kurang, kita yang nambahin. Mereka lemah, kita yang menguatkan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
87
Bu
Irma (kepada Kalila yang mempertanyakan manfaat bersedekah, berzakat, dan
sejenisnya kepada fakir miskin): “Sifat kikir itu insya Allah akan berubah
bentuk jadi dermawan dan kasih sayang, itu yang tante alami, Kal!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
88
Bang
Jack (kepada Azzam dan Juki yang mempertanyakan apakah boleh bersedekah kepada
fakir miskin lalu minta didoakan oleh mereka): “Ya ingetin temen Lu. Kalau mau
shodaqoh, shodaqoh aja, bukan sebagai pembeli doa. (Kalau yang menerima sedekah
mendoakan) ya silahkan aja, tapi jangan sampai diminta-minta tuh doa, ntar
terjadi transaksi jual beli doa. Ini yang sekarang ini banyak kita lihat
kejadiannya di masyarakat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
89
Bang
Jack (merasa prihatin atas kondisi masyarakat yang dalam bersedekah saja sampai
harus dihimbau, dianjurkan, bahkan diminta): “Zam, kalau aja umat Islam
menjalankan perintah agamanya dengan taat maka kebaikan akan berjalan di sebuah
masyarakat secara otomatis. Jadi gak perlu kebaikan diminta-minta,
diharap-harap, dihimbau-dihimbau. Shodaqoh berseliweran ke sana ke mari secara
otomatis dan tahu tempatnya di mana, sehingga gak ada air mata penderitaan
anak-anak yatim dan fakir miskin sempat menetes ke bumi Allah. Setiap muslim
dapat menjaga syahwatnya. Gak ada lagi ketakutan seorang perempuan berjalan
seorang diri di tengah malam di tengah hari, merasa aman dirinya. Itu kalau
umat Islam semuanya taat menjalankan perintah Allah dan Sunnah rasul-Nya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
90
Bang
Jack (menjawab Domino yang bertanya apakah betul dan boleh membagikan shodaqoh
dengan mengumpulkan para penerima shodaqoh dalam satu tempat dan membuatkan
urutan antrian): “Ini bukan hal yang prinsip, Dom. Ini cuman persoalan tekniS
aja. Kan lebih mudah, lebih sederhana mengumpulkan penerima zakat, infaq,
shodaqoh tadi di satu tempat atau di beberapa tempat. Dibanding, kalau kita ke
rumahnya masing-masing. Itu betul (pernah ada khalifah yang memanggul sekarung
makanan sendirian ke rumah rakyat). Malah dianjurkan oleh agama, memberikan
orang langsung kepada orangnya, sendiri. Pahalanya juga gede, tetapi pahalanya
untuk diri sendiri.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
91
Ustadz
Ferry (kepada istrinya yang mengatakan bahwa waktu itu terbatas sehingga harus
buru-buru): “Kita semua dikasih waktu yang sama tapi kesempatan yang berbeda.
Percuma kita minta waktu karena waktu cuma segitu-gitu aja. Yang harus kita
minta kepada Allah adalah kesempatan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
92
Bu Irma (berpendapat perihal Paul yang tidak
ikut antri di musholla untuk menerima shodaqoh): “Sebagian orang keberatan jadi
fakir miskin, Pah. Terlalu menghargai dirinya sendiri. Optimistis dan terlalu
berharap banyak kepada Allah. Dia (Paul) termasuk yang begitu.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
93
Bang
Jack (menanggapi keheranan Azzam saat melihat Bang Jack sedang menyetrika
sarung dengan sangat rapi): “Eh, anak muda! Kalau gue sholat, gue menghadap
Allah. Jadi gue mesti siapin pakaian yang rapi dan bersih. Kalau bisa lebih
rapi dan bersih daripada laundry hotel bintang 5 di Swiss. Karena gua kalau
sholat suka gak PD. Gua khawatir Allah gak berkenan terhadap kerapihan pakaian
gue dan kebersihan tubuh gue. Gue pengen menghadap Allah dengan powerfull. Jadi
semuanya mesti bagus, Zam! Mulai dari niat, pakaian, kebersihan tubuh, sampai
fasihnya bacaan. Yang kita sudah membuktikan kesungguhan niat kita. Bukan cuma
sekadar pakai sarung. Tidur juga pakai sarung, apa bedanya?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
94
Azzam
(kepada Pak RW yang merasa bahwa kasusnya tidak akan bermasalah selama Allah
tidak membukanya): “Tapi Allah sudah ikut dari pertama kali kasus ini
dilakukan, Pak! Allah hadir dalam bentuk kejujuran di dalam hati kita yang
paling kelam. Dan kejujuran itu yang akan mengantarkan ke mana kita melangkah,
Pak! Termasuk, apakah Bapak tetap di kursi ini atau mundur.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
95
Ustadz
Ferry (kepada Pak RW yang mengadukan perihal teguran Azzam untuk pengurus RW):
“Ente sendiri yang salah! Kepengurusan dan kepemimpinan RW selama ini terlalu
banyak menyimpan kerikil dan celah-celah fitnah. Fitnah-fitnah itulah yang
membuat kepemimpinan ente jadi gak berwibawa dan lemah. Gak powerfull!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
96
Ustadz
Ferry (kepada pengurus RW yang merasa resah dan gelisah dengan teguran Azzam):
“Kalau ente bersih sebagai pemimpin, pasti ente lebih PD menghadapi situasi
apapun. Rakyat menyukai pemimpin yang santai, penuh kasih sayang, dan
toleransi. Tapi, domba-domba hanya tunduk kepada penggembala yang berteriak
tegas dan memecutnya setiap saat, jangan sampai tersesat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
97
Kalila
(kepada Azzam yang merasa menyesal telah menegur pengurus RW yang
dihormatinya): “Begitulah Ali bin Abi Thalib ketika harus mendatangi, menegur,
dan mengkritik pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan. Padahal Utsman termasuk
sahabat terdekat Rasulullah. Sahabat Ali sendiri, (adalah) manusia paling sopan
yang bahkan Rasulullah pun segan. Yang harus dikatakan memang harus dikatakan.
Berkata benar dan penuh ilmu, itulah kekuatan Ali bin Abi Thalib. Keimanan
total tanpa tanding, itulah kekuatan Abu Bakar. Keberanian dan ketegasan,
itulah kekuatan Umar bin Khattab. Kedermawanan dan kehalusan budi, itulah
kekuatan Utsman bin Affan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
98
Heli
(kepada Bakar, rekan Azzam, yang menyampaikan pendapat bahwa agama membuat
hidup terkotak-kotak dan tidak bisa bercampur dengan kehidupan orang lain serta
tidak bisa menghargai pendapat orang lain): “Ya memang begitu alamiahnya.
Secara fitrah, manusia akan membela apapun yang dia yakini. Pertanyaannya,
apakah dalam hidup Anda sempat membela fitrah ketuhanan yang Anda miliki? Atau
Anda terlalu sibuk dengan fikiran, logika, sehingga Anda lupa hati nurani?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
99
Mas Siren
(kepada istrinya yang mengkhawatirkan kemiskinan mereka yang dapat mengantarkan
kepada kekufuran): “Gak ada lagi yang berharga dalam hidup kita, Mah.
Kehormatan kita hilang, tertimbun hutang kita yang menggunung.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
100
Kalila
(kepada Domino yang mempertanyakan bahwa siapa bilang orang tanpa agama di
luaran sana hidupnya berantakan, malah asyik-asyik aja): “Ya pasti
berantakanlah! Orang kayak gitu tuh ibarat kapal yang berlayar di lautan luas,
dia cuma terus mencari tanpa berpikir untuk berlabuh. Capek gak sih? Lu gak
tahu aja. Menolak fitrah itu, cuma membuat kita menjadi resah. Ya karena kan
fitrah manusia ya untuk menyembah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
101
Pak
Jalal (kepada Om Jerry dkk yang mempertanyakan kenapa dalam hidup harus selalu
bawa-bawa agama): “Agama jangan cuma dipajang di KTP doang, tapi juga dipakai
di kehidupan ente. Agama ngajarin banyak hal, gimana cara hidup yang baik. Ini
yang membedakan antara kalian dan kerbau. Dengerin dulu, ini kata Buya Hamka.
Kalau hidup sekadar hidup, kera di hutan juga hidup. Kerja sekadar kerja,
kerbau di sawah juga kerja.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
102
Juki
(kepada Kalila dan Domino, berpendapat tentang agama Islam): “Islam itu bukan
untuk orang-orang pemalu. Islam itu untuk orang-orang yang percaya diri dan
agresif, bahwa agamanya lah yang paling benar. Memang harusnya begitu. Allah
sendiri yang bilang bahwa agama Islam adalah agama yang paling sempurna.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
103
Azzam
(kepada Bakar yang mempertanyakan apakah surga memang betul ada, kalau ternyata
tidak ada bagaimana?): ”Ya gak usah takut karena pasti neraka juga gak ada.
Bakar, jawab pertanyaan Gue, kalau keduanya tidak ada, terus manusia pulang ke
mana? Ke kuburan, di makan cacing, selesai, sudah? (kalau seperti itu gua) ya keberatan!
Di mana letak keadilannya? Siapa yang akan mengadili orang-orang yang jahat
yang belum sempat diadili di dunia? Enak banget! Siapa yang akan menagih yang
hutang-hutangnya belum sempat dibayar? Enak bener! Kebaikan dan keburukan di
dunia akan berarti ketika ada surga dan neraka. Itulah keadilan Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
104
Heli
(kepada Bakar yang berpendat jika agama itu baik dan berisi kebaikan, maka
seharusnya dengan belajar agama, orang jahat menjadi baik. Bukan sebaliknya,
orang baik bisa menjadi jahat setelah beragama): “Jadi gini, Mas. Islam itu
bukan sekadar agama yang diartikan untuk mempercayai tuhan, lebih dari itu.
It’s the way of life. Jalan hidup. (Azzam menambahkan) itu makna Ad-Diin dalam
bahasa Arab.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
105
Azzam
(kepada Bakar yang menyatakan bahwa dirinya telah mempelajari semua agama dan
tidak ada yang memuaskannya): “Kalau Lu sudah menghabiskan seluruh hidup Lu
untuk belajar agama Islam, itu tidak akan pernah cukup karena yang kita ketahui
hanya setetes air dari luasnya samudera.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
106
Azzam
(kepada Heli yang geram terhadap Bakar dan mempertanyakan kenapa Azzam tidak
melanjutkan diskusi dengan Bakar agar kapok dan bertaubat): “Tidak ada paksaan
untuk memasuki agama ini. Semuanya sudah jelas, mana jalan yang benar mana
jalan yang sesat. Kita hanya sebatas menyampaikan, sisanya urusan Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
107
Barong
(kepada Juki yang merasa direpotkan karena dimintai tolong oleh Barong): “Sesama
muslim gak apa-apa saling merepotkan, untuk mempererat persudaraan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
108
Chelsesa
(kepada Barong yang hendak minum dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya
memegangi smpartphone): “Hsst! Pakai tangan kanan! (Setelah berpindah ke tangan
kanan, Barong meniupnya terlebih dulu) Hsst! Jangan ditiup! Bisa ngilangin
berkah sama nimbulin penyakit.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
109
Ustadz
Ferry (kepada Siren yang menyampaikan keluh kesah atas kemiskinan yang
menjeratnya): “Kan Allah udah ngingetin, jangan pernah berputus asa dari rahmat
Allah. Orang yang berputus asa adalah orang kafir. Ini yang menyebabkan
kefakiran yang menyebabkan kepada kekufuran. Mengingkari semua nikmat yang
Allah berikan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
110
Ustadz
Ferry (kepada Siren yang menganggap ustdaz sedang berlaku sombong karena
mengaku sebagai orang beriman): “Kalau ngaku orang beriman, belum sombong. Yang
sombong itu ngaku paling beriman.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
111
Pak
Jalal (kepada Kalila yang meminta tidak usah pusing mengurusi calon pasangan
hidupnya): “Oke! Tapi yang mesti Lu inget, patokan mencari suami dilihat dari
agamanya. Lihat, bagaimana dia memperlakukan agamanya. Karena dalam diri
seorang muslim yang baik, in sya Allah akan melahirkan generasi yang baik.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
112
Pak
Jalal (kepada Loli yang berkilah nanti saja berjilbabnya karena mau menjilbabi
hati dulu): “Gak ada perintah menjilbabi hati. Yang ada itu menjilbabi kepala,
rambut, dan seluruh tubuh. Untuk sebagian perempuan, mungkin agama itu jadi
beban, antara lain beban untuk berhijab.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
113
Bu
Irma (kepada Loli sambil melanjutkan pendapat Pak Jalal perihal wanita dan
beban kewajiban agama untuk menutup aurat): “Jadi wanita modern juga beban.
Beban untuk selalu modis ala berat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
115
Bu
Irma (kepada Loli yang berpendapat bahwa jika sudah berjilbab bisa saja masih mernjadi
sumber dosa bagi laki-laki yang memandanginya): “Kalau karena aurat kita bikin
kaum lelaki berdosa, si perempuan juga ikut berdosa, Lol. Kita berjilbab kan
karena perintah Allah bukan karena hawa nafsu. Apapun konsekuensi dan efeknya,
itu urusan Allah, Lol.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
116
Pak
Jalal (kepada Kalila yang mempertanyakan jangan-jangan memang agama terlalu
mengatur hidup umatnya sehingga seperti menjadi beban): “Agama apa namanya
kalau gak diturunkan buat mengatur hidup manusia?.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
117
Mira
(kepada Nenek Vega dan Nenek Vegi yang tanpa izin kepergok sedang memakai dapur
rumah Mira untuk memasak): “Kenapa harus begini, Nek Vega? Kenapa harus selalu
mencuri? Apa warga sini tidak ada yang peduli sama Nenek? Gak kan? Kalau warga
gak sayang sama Nenek, Nenek berdua sudah diadukan ke polisi. Apa Nek Vega dan
Nek Vegi gak sayang mengisi sisa umur yang tersisa ini dengan perbuatan
maksiat-maksiat kayak gini? Bahkan dengan yang haram?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
118
Mira
(kepada Nenek Vega dan Nenek Vegi yang berpendapat bahwa larangan makan makanan
yang haram itu membatasi pengalaman kuliner): “Ya beginilah konsekuensi jadi
seorang muslim. Diharamkan memakan yang haram dan hanya boleh memakan yang
halal. Gak semua makanan harus kita makan, gak semua pengalaman harus kita
alami. Seoarang muslim hanya punya satu pilihan, ridho Allah atau murka-Nya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
119
Ustadzah
Haifa (kepada Loli yang mengeluh kenapa tidak ada yang memuji penampilan
barunya yang menutup aurat): “Gak ada yang muji bukan berarti kewajiban
berjilbab menjadi hilang, Loli. Kamu berjilbab karena menuruti perintah Allah,
bukan untuk menghibur mata manusia.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
120
Mas
Roy (kepada Barong dan Dara yang sudah punya nama untuk jabang bayi mereka,
yaitu Bambang Febrianto): “Apa maknanya nama laki-laki yang lahir di bulan
Februari? Identitas muslimnya mana? Gak (harus) juga. Dikasih nama Pohom
Melinjo juga boleh. Tapi nama kan doa, harapan, identitas. Lah, kalau laki-laki
yang lahir bulan Februari, apa uniknya?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
121
Mas
Roy (kepada Marni yang menurutnya terlalu ribet untuk menamai anak aja harus
begini, begitu. Anak udah lahir, di-aqiqah dan potong rambut, gede sedikit
disunat, gedean lagi harus pisah kamar sama adeknya yang perempuan, ya mbok
simple-simpel aja gitu lho): “Itu juga simple kok, Mba. Wong yang
dilakukakannya cuma seumur hidup sekali. Ndak perlu setiap hari ganti nama atau
disunat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
122
Usatdz
Ferry (kepada Mega yang punya calon tapi non muslim): “Aturan mainnya udah jelas,
Mega. Wanita muslim tidak boleh menikah dengan laki-laki non muslim. Kamu mau
melihat dari sudut pandang yang mana? Kalau kamu mau melihat dari sudut pandang
kamu sebagai muslimah, ya terlarang!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
123
Ustadz
Ferry (kepada Mega yang menanyakan bahwa bagaimana jika memang jodohnya adalah
memang laki-laki non muslim, sedangkan jodoh itu di tangan Allah dan tidak ada
yang bisa menantang-Nya): “Yang datang ngelamar, apalagi baru bilang pengen
ngelamar, itu belum tentu jodoh kita. Jodoh itu, kalau sudah terlaksananya ijab
kabul. Kalau baru nyaris-nyaris doang mah, masih jauh.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
124
Ustadz
Ferry (kepada teman Mega yang protes bahwa banyak juga muslimah yang akhirnya
menikah dengan laki-laki non muslim): “Allah menawarkan manusia mengambil
pilihan dengan kecenderungannya. Selalu ada dua jenis untuk segala sesuatu,
yang halal atau yang haram. Al-halaalu bayyin, al-haraamu bayyin. Yang halal
sudah jelas, yang haram juga jelas.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
125
Ustadzah
Haifa (kepada Mega yang masih saja mencari celah untuk mendapat keterangan
bahwa dia boleh menikah dengan laki-laki non muslim, apalagi karena sudah
merasa cocok): “Pertanyaannya, apakah kamu membela agama ini, atau agama hanya
menjadi beban dalam pilihan hidup kamu?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
126
Bang
Siren (meminta persetujuan Pak Jalal terkait urusan orang miskin dan orang kaya
di dunia dan di akhirat): “(Orang miskin) ya repot sih. Tapi paling repotnya ya
di dunia. Beda sama orang kaya. Dunia akhirat bakal repot. Cuma ngingetin aja,
Pak. Orang kaya kan, di dunia harus repot dengan urusan zakat, infaq, shodaqoh,
dana mal lainnya. Eh, di akhirat juga harus menghadapi hisab. Bakal
ditanya-tanya ama malaikat. Iya kan, Pak?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
127
Domino
(menanggapi ketidaksengajaan Juki membicarakan Kalila saat sedang bergurau
dengan Domino dan tanpa disadari Kalila ada di belakang mereka): “Makanya
jangan ngomongin orang di belakang. Ya walaupun ada orangnya jangan di
omongin.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
128
Ustadz
Ferry (menasihati Siren, Maulana, dan Pepen yang mengadukan rasa sakit hati
mereka akibat perkataan Pak Jalal): “Hinaan itu memang gak enak untuk
dirasakan, tapi sebetulnya gak membahayakan. Sebenarnya, cacian dan makian yang
dilemparkan ke muka kita adalah bentuk rahmat dan kasih sayang Allah buat kita.
Sebetulnya, cacian yang dilemparkan ke muka kita itu adalah penghapus dosa-dosa
kita. Makanya Lu untung dapat pahala banyak secara gratis. Itu bukti rahmat dan
kasih sayang Allah kepada kita. Syaratnya satu, sabar dan jangan kebawa emosi.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
129
Mas
Roy (kepada Domino yang malah tidak memenuhi perintah Pak Jalal untuk
menjelaskan perihal Kalila yang menangis akibat sakit hati oleh gurauan Juki):
“Harusnya, sampean itu nemuin Mbak Kalila dan Pak Jalal. Jelaskan permasalahan
sebenarnya. Kalau gak, ini bisa seperti gigitan nyamuk yang kita garuk terus
luka, dan bisa jadi koreng kalau tidak segera diobati. (Domino menimpali bahwa
pernyataan Mas Roy amat dramatis) Lhooo, berhubungan dengan perempuan itu
memang banyak dramatisnya, Dom! Nih, dengerin ya, masalah rambut panjang yang
nempel di bahu kita aja, bisa jadi drama. Padahal kita itu ndak tahu rambut
siapa.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
130
Ustadz
Ferry (kepada Pak Jalal yang diadukan telah menyakiti hati banyak orang dengan
kesombongannya): “Berhati-hatilah dengan perkataan dan perbuatan. Jika sudah
melukai hati seseorang, bagaikan sebuah paku yang menancap di pohon, sekalipin
dicabut dia tetap meninggalkan bekas.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
131
Ustadz
Ferry (kepada Pak RT dan Pak RW yang mengambil kesempatan aduan warga dengan
meminta tuntutan materi kepada pak Jalal sebagai permohonan maaf kepada warga
yang tersakiti hatinya): “Kenapa jadi jual-beli maaf? Rasulullah menganjurkan
agar kita saling memaafkan sehingga kita mendapatkan kemuliaan dari Allah.
Bukan saling jual-beli maaf.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
132
Juki
(merasa sangat menyesal telah tidak sengaja membuat Kalila sakit hati): “Ada
cahaya dalam setiap kegelapan. Dan kita adalah dua laki-laki yang lagi
terperangkap dalam gelap. Gua takut kehilangan cahaya itu karena kita sama-sama
egois.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
133
Kalila
(menjawab pertanyaan tantenya kenapa harus sakit hati, menangis dan mengurung
diri dalam kamar setelah mendengar gurauan Juki): “Siapa yang sakit hati? Lagian
ngapain sakit hati sama kribo kayak begitu. Omongan Juki itu ibarat bola tenis
yang menampar wajah Kalila saat Kalila lagi nonton di pinggir lapangan. Ya
jadi, Juki gak salah apa-apa. Ya Kalila nangis bukan karena omongan Juki, tapi
karena Kalila sendiri yang sampe sekarang belum bisa nentuin pilihan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
134
Bu
Irma (menasihati Kalila yang merasa tidak berdaya menentukan pilihan pasangan
hidup): “Hidup memang untuk memiiih, tetapi untuk memilih dengan baik, kamu
harus tahu siapa diri kamu dan untuk apa? Ke mana kamu mau pergi dan mengapa
kamu ingin pergi ke sana?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
135
Bu
Irma (kepada Kalila yang jadi merasa dipaksa untuk memilih sedangkan menurutnya
tidak ada paksaan dalam memilih, bahkan agama sekalipun): “Tante lagi gak
memaksa kamu. Persoalan hidup kita tidak akan pernah berganti kalau kita tidak
pernah bisa menyelesaikan persoalan itu. Ya seperti jadi orang miskin. Kalau
tidak pernah berusaha merubah, ya selama hidupnya bakal jadi orang miskin.
Seperti halnya juga jomblo, kalau dia gak cari pasangan ya hidupnya bakal jadi
jomblo abadi.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
136
Bu
Irma (kepada Kalila yang bertanya terus harus bagaimana agar segera memperoleh
pasangan hidup): “Kesimpulannya, menentukan pilihan harus berdasarkan
keyakinan, yang akan hadir melalui pertimbangan-pertimbangan akal yang Allah
karuniakan. Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sampai
kita gak ada waktu untuk mensyukuri rahmat Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
137
Juki
(berbagi pendapat tentang kehidupan kepada Domino): “Dom, kalau bisa
disimpulkan, bertahun-tahun kita hidup ngurusin orang lain, pada akhirnya kita
juga harus mikirin diri sendiri, nasib kita di dunia dan akhirat. Masalahnya,
ketika hidup manusia gak bisa sendiri. Kesepian. Kayak gue.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
138
Aya
(kepada Kalila yang minta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya,
Azzam, dan Kalila): “Gue ngerti. Kita bertiga bagaikan orang yang bertemu di
padang pasir, yang sepi dan terasing. Gue dan Azzam nggak mungkin ninggalin Lu
sendirian dan harus berbagi tempat duduk. Kita bahkan tidak pernah ada yang
tahu bagaimana akhir dari perjalanan ini.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
139
Azzam
(menanggapi keluh kesah Kalila mengenai perasaannya yang merasa seolah tidak
punya siapa-siapa, yang akan memeluknya saat ketakutan): “Nabi Zakaria ‘alaihissalaam
berpuasa bicara sampai Allah menanamkan janin dalam rahim istrinya. Nabi
Muhammad shollallaahu ‘alihi wa salaam menyendiri di Gua Hira, sampai
Allah menghendakinya untuk dia melakukan sesuatu kepada umat manusia. Siti
Hajar menyingkir ke tengah gurun bersama Ismail yang masih bayi, sampai Ibrahim
datang menjemput. Dan ada lagi Siti Maryam yang menunggu kabar dari langit di
mihrabnya yang kecil, sampai dia tahu bahwa takdirnya adalah ibu seorang nabi.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
140
Azzam
(menanggapi Domino yang berpendapat sampai kapan harus menunggu karena apapun
bisa terjadi di masa penantian): “Semua manusia menunggu masa depannya yang
ghoib, yang penting kita tidak tidur saat penantian. Tetaplah bersama Allah,
sampai Allah memisahkan diri dan memberimu teman hidup.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
141
Ustadz
Ferry (kepada beberapa warga yang sedang berkumpul di musholla, menunggu uang
sumbangan warga untuk diserahkan kepada Pak Samingun yang memutuskan untuk
pulang kampung): “Sabar itu sebagian daripada iman. Kita ini kan umat yang
sedang menunggu. Menunggu turunnya nabi Isa, menunggu dajjal, menunnggu perang
besar terakhir, dan menunggu akhir zaman. Lantas kalau cuma nunggu duit kenapa
gak bisa?”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
142
Ustadz
Ferry (kepada Pak Jalal yang menyarankan agar Engkong Cupi dipindahkan ke rumah
Pak Jalal di detik-detik akhir hidupnya supaya dapat merasakan kasur empuk dan
kamar bersih): “Udah gak butuh gitu-gituan, Pak. Penting mana dibanding
menjalani detik-detik terakhir hidup dengan istighfar dan dzikrullah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
143
Bang
Jack (kepada Azzam yang merasa takjub dan berpendapat tentang keinginan Engkong
Cupi yang ingin numpang mati di rumah Bang Adi merupakan fenomena unik): “Yang
unik itu justru si tuan rumah. Menyediakan tempat, sebagai tuan rumah, untuk
tamunya yang numpang mati. Itu tanda-tanda yang baik bagi kehidupan kaum
muslimin sebab melihat kehidupan dan kematian secara wajar, proporsional aja.
Pada dasarnya Zam, semua manusia itu cuma numpang mati di muka bumi. Semua manusia
berjalan menuju yang namanya mati. Mau direncanain kek, mau gak kek, mau di
sadari atau gak, mau disikapi dengan ilmu atau cuma pakai emosi doang, pada
dasarnya semua manusia itu cuma numpang mati di muka bumi.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
144
Bang
Jack (kepada Azzam yang menurutnya perilaku Engkong Cupi harusnya seru):
“Kematian itu sesuatu yang seru! Seru! Cuma kita sering gak menyadari. Nah yang
paling ngerti itu si calon mayit. Dia yang paling ngerti bagaimana rasa
sakitnya, bagaimana tegangnya diperlihatkan sorga dan neraka, dibuktikan dengan
adanya kehidupan setelah kematian di dunia. Nah kita yang hidup, cuma bisa
ngeliat aja si calon mayit tadi ngos-ngosan nafasnya, susah payah nafasnya. Dan
yang perlu Lu tahu lagi, itu tanda-tanda kematian bisa terlihat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
145
Ustadz
Ferry (kepada Pak Idrus yang bertanya bagaimana caranya agar tidak merasakan
sakitnya sakaratul maut): “Sakitnya pasti ada, Pak. Tapi kalau kita rindu
kepada Allah dan rajin membaca Alqur’an, Allah turunkan Alquran sebagai obat
dan juga rahmat. In sya Allah, kita akan menerima sakitnya sebagai kemenangan
iman kita.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
146
Ustadz
Ferry (kepada istrinya yang menanyakan apakah nanti tidak malu ketika catatan
amal diperlihatkan di akhirat oleh Allah karena amalan ustadz Ferry dan istri
tidak sebanyak amalan orang lain): “Ya gak lah. Kenapa mesti malu sih? Di
akhirat nanti, kita udah gak peduli lagi pandangan manusia lain. Udah gak guna
lagi pamer karena pada hari itu hanya pandangan dan keputusan Allah-lah yang
paling penting, yang bisa menentukan nasib kita. Sedekah koin 500 perak yang
selama ini kita anggap remeh, di akhirat nanti kita pegang kenceng seperti
menggenggam berlian.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
147
Ustadz
Ferry (kepada istrinya yang menanyakan apakah Ustadz Ferry sedang menyindirnya
karena sudah kebanyakan baju, terlihat dari baju bekas yang hendak disumbang
sebagian besarnya adalah baju istri usatdz Ferry): “Justru Papa lagi ngajak
Mama beramal sholih. Dapet baju dari Papa, belakangan in sya Allah dapet pahala
karena di sedekahkan. Mama dapat dua keuntungan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
148
Pak
Idrus (kepada Pak Yos yang menyampaikan pendapat John Lenon yang menyatakan
bahwa adanya negara dan agama adalah penyebab munculnya perang dan
kesengsaraan): “Lho, kalau ndak ada negara, malah perang terus. Setiap hari
orang geser-geser patok perbatasan seenaknya. Tawuran antar bangsa pasti
terjadi. (Dan) justru agama yang mengajari kita untuk patuh pada sesuatu yang
besar, tuhan. Manusia berhenti menjadi buas kalau mau patuh terhadap tuhan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
149
Pak
Jalal (kepada istrinya yang mempertanyakan apa salahnya merayakan ulang tahun
saat hendak memberi kejutan kue ulang tahun untuk Kalila): “Yang kayak begini
gak dikenal dalam budaya Islam. Rasulullah aja gak mau diagung-agungkan
berlebihan sebagaimana ahli kitab mengagungkan Isa putra Maryam.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
150
Juki
(berbicara dalam hatinya dengan penuh tekad untuk mengutarakan isi hatinya
kepada Kalila): “Aku tidak sedang mengejar cinta melainkan harapan, aku tidak
sedang meraih mimpi melainkan ridho Illahi. Ya Allah, ketika Engkau letakkan
hatiku kumohon jangan letakkan pada hati yang salah. Aku lelah bersama mereka
yang datang lalu pergi.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
151
Juki
(berbicara dalam hati setelah mengutarakan isi hatinya kepada Kalila dan Kalila
meminta waktu untuk berpikir untuk memberikan jawaban): “Ketika aku lelah untuk
menyampaikan maksudku, air matalah yang berbicara. Tubuh yang lelah butuh
istirahat, hati yang lelah butuh kekasih yang hebat.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
152
Mas
Roy (memberikan pendapat kepada Pak RT dan Pak RW bahwa yang betul itu
mencintai Allah dan rasul-Nya, baru kemudian mencintai diri sendiri): “Maksud
saya begini lho Pak, ketika manusia mencintai tuhannya, otomatis dia mengikuti
apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang. Lho ya itu, mereka
berharap agar masuk surga dan tidak dijebloskan ke neraka. Nah, di situlah
letak mencintai dirinya sendiri.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
153
Azzam
(kepada Domino yang bimbang dalam membaca isi hatinya sendiri terkait cinta):
“Musuh terbesar dari Lu adalah diri Lu sendiri. Ketika diri Lu merasa bijak,
dia pun seperti itu. Ketika Lu merasa lebih egois, dia pun akan seperti itu.
Dia itu bagian dari diri Lu tapi jangan sampai menjadi diri Lu. (Maksudnya)
udah gak ada waktu lagi untuk bermain-main dalam hidup Lu, Dom! Lu jangan pergi
agar sekadar untuk dicari, Lu jangan lari kalau hanya sekadar untuk dikejar.
Hidup gak sebercanda itu, Dom!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
154
Azzam
(kepada Domino yang merasa cukup dengan mengikuti perasaan): “Perasaan itu
hanya sekadar sensor yang menangkap tanda-tanda. Mungkin betul perasaan Lu
menangkap sesuatu, tapi apa? Perasaan gak bisa dijadikan alat bukti, Domino!
Karena dia tidak bisa disaksikan oelh siapapun kecuali oleh diri Lu sendiri.
Makanya jawaban itu butuh bukti. (Sebuah analogi) apa bukti keislaman Lu hanya
bisa diukur hanya dengan perasaan? Setiap bisa mengaku mencintai agama ini.
Bisa mengaku mencintai Rasulullah. Tapi semua itu tidak akan bunyinya kalau
tanpa amalan. Ya Lu baru terbukti keislamannya ketika membaca syahadat. Lu baru
terbukti patuh ketika Lu melaksanakan sholat. Lu terbukti setia ketika Lu
menjalankan ibadah puasa. Ketika Lu terbukti perduli adalah ketika Lu melakukan
zakat. Dan totalitas Lu itu baru terbukti ketika Lu melaksanakan ibadah haji.
Dan Lu baru terbukti mencintai Rasulullah ketika Lu sudah melakukan sholawat
untuknya, melakukan amalan-amalan sunah yang dicontohkan olehnya. Itu yang
harus Lu pahami, Dom! Inget itu! Seperti poci ini, ketika kosong harus segera
diisi. Kalau tidak, diisi oleh yang lain. Pastikan Lu yang mengisinya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
155
Ustadz
Ferry (kepada Paul yang megucapkan ‘Amin’ yang ‘a’ dan ‘i’-nya terbaca pendek):
“Cara ngucapinnya jangan gitu, dalam bahasa Arab, beda ucap beda arti. Amin,
empat suku kata. Yang pertama, ‘a’ dan ‘i’-nya pendek, ‘Amin’, artinya aman.
Yang kedua, ‘a’-nya panjang ‘i’-nya pendek, ‘Aamin’, artinya meminta
perlindungan. Yang ketiga, ‘a’-nya pendek ‘i’-nya panjang, ‘Amiin’, artinya
jujur. Yang keempat, ‘a’-nya panjang ‘i’-nya juga panjang, ‘Aamiin’, artinya
kabulkanlah doa kami. Nah kalau berdoa pakai yang terakhir.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
156
Ustadz
Ferry (kepada Paul yang berkonsultasi tentang jodoh): “Jodoh kita seperti apa,
itu sudah digambarin sama Allah dalam Alquran surat An-Nuur ayat 26. Artinya,
perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang
keji untuk perempuan yang keji pula. Sebaliknya, perempuan-perempuan yang baik
untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan
yang baik pula. Intinya gini, bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, perbaikilah
diri, hiduplah menurut ajaran Islam, dan sunnah nabi-Nya. Jadilah laki-laki
yang sholeh, jadilah perempuan-perempuan yang sholehah. In sya Allah, Allah
akan memberikan yang terbaik buat kita.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
157
Bang
Jack (menasihati Juki yang merasa semuanya gak artinya dan merasa lelah):
“Ketika apapun yang kita kerjakan tidak dihargai, maka Lu sedang belajar arti
ketulusan. Ketika setiap upaya Lu gak dihargai, maka Lu sedang belajar arti
keikhlasan. Dan saat hati Lu kecewa dan terluka amat dalam, di situ Lu sedang
belajar arti memaafkan. Ketika Lu merasa lelah dan kecewa, di situ Lu sedang
belajar arti kesungguhan. Dan ketika Lu merasa sendiri dan sepi, sesungguhnya
Lu sedang belajar arti ketangguhan.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
158
Bang
Jack (kepada Juki yang merasa yakin bahwa jawaban Kalila atas ungkapan isi
hatinya adalah penolakan dan itu membuat Juki merasa tidak perlu ada yang
diperjuangkan lagi): “Juki, Lu harus yakin, setiap yang Lu perjuangin dalam
hidup ini itu membuat diri Lu lebih kuat. Dan pengalaman-pengalaman itu membuat
diri Lu lebih bijak. Udah, Lu juga mesti sadari apapun yang terjadi dalam
kehidupan Lu itu adalah takdir yang mesti Lu jalanin. Udah, berpikir baik saja
pada kehendak Allah, in sya Allah Lu mendapatkan masa depan yang lebih baik.
Udah udah. Juk, masih banyak ikan di laut. Berusaha terus dong, in sya Allah Lu
bakal dapet ikan yang lebih baik dan lebih indah. Ya namanya orang mancing Juk,
sabar.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
159
Azzam
(kepada Juki yang menganggap jawaba Kalila yang massih mikir-mikir adalah
penolakan sehingga membuatnya menyerah): “Jangan pesimis dulu, Juk. Masa depan
tidak ada yang pasti berhasil walaupun kelihatannya menyenangkan. Masa depan
juga tidak pasti gagal walaupun bikin ciut nyali. Lanjuitin aja ikhtiar Lu.
Rebut hati dia.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
160
Pak
Jalal (kepada Juki dan Domino yang sama-sama menyerah untuk memperjuangkan
Kalila): “Jadi, Lu berdua cuma setengah-setengah berusahan ngedapetin keponakan
Gue? Gue gak mau memaksakan jodoh, tapi cobalah kasih gue sedikit kebanggaan
dan kepercayaan bahwa keponakan Gue, Kalila, pantas untuk diusahakan. Tunjukkan
bahwa Lu ga cuma bisa mengetuk pintu dan kabur ketika pintu dibuka!”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
161
Domino
(kepada Juki yang mengajak sholat istikharah berjamaah): “Gak ada anjurannya
sholat istikharah itu berjamaah. Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wa sallaam tidak
pernah mengajarkan atau pun menganjurkannya kepada umatnya untuk sholat
istikharah berjamaah. Makanya, sholatnya sendiri-sendiri, doanya
sendiri-sendiri, dan hasilnya juga sendiri-sendiri.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
162
Domino
(kepada Juki yang berniat mencari tahu di internet perihal tidak adanya anjuran
sholat istikharah secara berjamaah): “Persoalan agama jangan pernah tanya di
mbah google karena belum tentu apa-apa yang ada di situ bener. Tanya dong ama
kyai. Ya minimal ustadz lah. Face to face, itu baru namanya ngaji. Ada
pahala di dalamnya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
163
Kalila
(berdoa dengan penuh harap dan khusyuk dalam sholat malamnya): “Yaa Allah, jika
suatu saat nanti aku kehilangan harapan dan tujuanku, berikanlah kepadaku
keyakinan bahwa takdir-Mu lebih baik dari semua yang aku inginkan dan aku
impikan. Yaa Allah, pasrahkan aku dengan takdir-Mu, jauhkanlah rasa lelah dari
hati ini. Kesabaranku menanti karena keyakinanku akan janji-Mu. Yaa Allah,
lapangkanlah dadaku, mudahkanlah segala urusanku, sempurnakanlah bagi kami
petunjuk yang lurus dalam segala urusanku ini. Aamiin.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
164
Mas Roy
(kepada Pepen dkk yang protes kenapa harus sholat malam di malam tersebut
soalnya ada Real Madrid): “Setiap malam bisa ada Real Madrid, Barcelona, MU,
atau Milan, tapi tidak setiap malam ada sholat untuk kehidupan seorang muslim.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
165
Mas
Roy (kepada Pepen dkk yang masih protes apa untungnya sholat malam, yang
penting kan pekerjaan di kebun beres, lagipula di Amerika tidak ada yang sholat
tapi perkebunan mereka maju): “Bos kita pengen lingkungan kerjanya penuh
berkah, selain rezeki. Orang-orang yang sholeh in sya Allah mendatangkan
barokah bagi sekelilingnya.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
166
Bu
Irma (kepada Kalila yang bertanya bagaimana rasanya hidup berumah tangga): “Ada
manis, pedes, asem, gurih, pahit, pokoknya campur aduk gitu deh. Hidup itu
punya banyak rasa, jangan sampe kamu cuma tahu rasa pahitnya aja. Nih tante
kasih tahu ya. Dalam hidup itu ada tiga warna dasar, merah, kuning, dan biru.
Nah, ketika kamu ingin mendapatkan warna lain, campurkanlah wrna-warna dasar
itu, maka kmau akan mendapatkan warna lain dalam hidup kamu. Dari situlah, kita
akan tahu datangnya dari mana warna putih, hitam, jingga, ungu, hijau, dan
warna-warna lainnya. Teruslah berkreasi dalam hidup kamu, campurkan satu warna
dengan warna lainnya. Jadikan hidup kamu bermakna dan penuh warna.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
167
Azzam
(kepada Mas Uci yang berperawakan biasa tapi dengan perut besar ke depan): “Mas
Uci, banyak orang yang mati kelaparan, tapi lebih banyak lagi orang yang mati
kekenyangan. Banyak orang sholeh yang miskin dan lapar, tapi tidak ada orang
sholeh yang kekenyangan. Para nabi tidak ada yang punya perut seperti Mas Uci
karena mereka adalah orang-orang yang berpuasa. Mas Uci, Mas Uci berpuasa ya,
in sya Allah Mas Uci termasuk orang-orang yang sholeh.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
168
Azzam
(kepada Domino yang bertanya kepada harus ngurusin Mas Uci yang perutnya
gembul): “Islam itu adalah agama yang mengajarkan etika, kesehatan, dan juga
keindahan. Kebanyakan makan itu tidak etis, dan itu bukan akhlak Islam. Jadi ya
pantas aja kan, kalau gua ngasih tahu ke dia.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
169
Bang
Jack (kepada Azzam yang masih belum ikhlas atas kehendak Allah yang berkaitan
dengan kematian anaknya): “Kita semua Zam, pernah tersakiti oleh kehendak Allah
dengan kekuasaan-Nya. Jadi, bukan Lu doang. Jangan merasa sendiri. Karena
itulah Lu kesepian. Maafkan dulu diri Lu sendiri, baru Lu berfikir untuk
menuntut Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
Dialog
170
Bang
Jack (berdoa di penghujung malam): “Allahu Akbar! Siapa yang tak mendebu di
ujung jari-Mu, yaa Allah. Engkau bersama tujuh lapis langit dan milyaran doa di
setiap malam. Haruskah Engkau mengecil agar kami memahami-Mu. Tidak! Kami tidak
ingin menjadi orang-orang yang membuatmu bersumpah demi waktu, demi bukit
tursinah, atau demi buah zaitun. Yaa Allah, cukup hadirlah Engkau setiap detik
di hatiku, wahai Sang Penguasa Hari Akhir. Allah, Allah, Allah, Allah, Allah,
Allah, Allah, Allah.”
#DialogPenuhHikmahPPT9
(SELESAI)
Penyusun: Fauzi Daeji Ahmad selama Ramadhan 1436 H
Semoga hikmahnya bisa kita resapi dan menjadi pelajaran hidup.
Aamiin Ya Robb.
Thanks for sharing... (Y)
BalasHapusMantab..
Kapan lanjutanya ini sob?
Ada kata-kata dari isi hatinya juki waktu di tolak kalila gak ? Klo ga salah sih di episode 27. Mau doong :(
BalasHapusAda kata-kata isi hatinya juki waktu di tolak kalila gak ? Klo ga salh sih ada di episode 27. Mau doooong :(
BalasHapusAda kata-kata dari isi hatinya juki waktu di tolak kalila gak ? Klo ga salah sih di episode 27. Mau doong :(
BalasHapuswaaaahh terimakasih banyak..ditunggu lanjutannya..terutama do kalila pas eps terakhir ^_^
BalasHapus