[TUKANG KAYU DAN ANAK 7 TAHUN]
Suatu Ketika di Baghdad, Irak. Ada seorang tukang kayu
terkenal. Suatu hari, dia membuat sebuah mimbar yang sangat indah. Dihiasi
mutiara dan kayunya dari pohon kenari. Menarik dan tak terlupakan.
Semua yang melihat akan kagum dengan keindahannya. Dan keindahannya
tersebar di mana-mana. Sampai-sampai semua yang datang ke Baghdad berkata:
“Jual pada kami
mimbar ini sehingga kami dapat menempatkannya di Masjid.”
Dia selalu menjawab dengan jawaban yang sama. Dia bilang: “Tidak! Mimbar ini akan berdiri di Masjidil Aqsa!”
Tentu saja orang-orang terkejut. Tentu saja karena saat itu
Yerussalem berada di bawah penguasaan tentara salib.
Tapi si tukang kayu selalu memberi jawaban yang sama.
“Inilah yang dapat aku lakukan. Aku seorang tukang kayu yang mengukir mimbar
ini. Yang kurang adalah seorang pemberani yang akan mengambil kembali
Yerussalem sehingga mimbar ini bisa ditempatkan di sana.”
Hari demi hari berlalu. Setiap kota membicarakan cerita
mimbar ini.
Ketika semua orang membesar-besarkan ke satu sama lain tentang
keindahannya, seorang anak tujuh atau delapan tahun mendengar cerita ini. Tapi
dia bukannya tertarik dengan keindahannya melainkan tertarik pada keinginan
pembuatnya.
40 tahun berlalu.
Dan mimbar itu diletakkan oleh sang anak ke tempatnya,
Masjidil Aqsa. Dan orang berkata anak itu adalah Salahuddin Al-Ayyubi.
Begitulah cara kerjanya. Kita seperti tukang kayu. Kita akan
membangun mimbar baru, selanjutnya seseorang akan muncul untuk memenuhi
keinginan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar