Tampilkan postingan dengan label Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cinta. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Juni 2015

"Ibu, Pendidik Pertama dan Terbaik"

"Ibu, Pendidik Pertama dan Terbaik"




Begitu besar peran seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya, maka tidak dapat dipungkiri bahwa ibu adalah madrasah yang pertama. Seorang Kartini pun mengakui hal itu, yang diutarakan lewat sebuah surat kepada Prof. Anton dan istrinya : “Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. [Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1902].

Kamis, 16 April 2015

"Kamuflase Ta'aruf"


"Kamuflase Ta'aruf"

Sebagian ikhwan dan akhwat banyak yang menjadikan proses ta'aruf sebagai pembenaran hubungan dan komunikasi tidak halal di antara mereka. Padahal tidak ubahnya mereka sedang terjerumus dalam hubungan antara muda-mudi pada umumnya, yaitu pacaran. Tetapi, ikhwan-akhwat tadi pun tidak mau disebut kalau mereka sedang berpacaran.
Proses Ta'aruf ini tidak mengenal yang namanya saling SMS-an atau BBM-an, dua-duaan, jalan-jalan berdua, baca Qur'an berdua, atau ngebangunin buat Tahajud malam. Atau mungkin ada beberapa orang yang menjalani/melakukan chating dan fecebookan dengan bingkai Ta'aruf yang berujung tidak jauh beda dengan yang namanya Pacaran. Hal ini bukanlah sebuah proses yang syar’i menuju Pernikahan.

Kaidah-kaidah yang perlu dijaga dalam proses ini antar lain nondefensif, tidak bereaksi berlebihan pada feedback negatif, serta terbuka untuk mencoba pengalaman-pengalaman baru, Jujur, tidak curang, tidak berbohong dan punya sense of integrity yang kuat, Menghormati batas-batas, prioritas dan tujuan calon pasangan yang menyangkut diri mereka maupun tidak, Pengertian, empati, dan tidak mengubah pasangannya sedemikian rupa serta tidak mengontrol, manipulatif, apalagi mengancam pasangan dalam bentuk apa pun. - See more at: http://www.pinoci.net/2014/11/pacaran-dalam-pandangan-islam-taaruf.html#sthash.McYEoOTZ.dpuf


Secara bahasa Ta’aruf bisa bermakna "Berkenalan" atau "Saling Mengenal". Berasal dari akar kata "Ta’aarafa", yang mengandug makna bahwa, tujuan aslinya (utamanya) adalah dari semua ciptaan Allah agar kita semua saling mengenal yang satu terhadap yang lain. Sehingga secara umum, Ta’aruf bisa berarti 'Saling Mengenal'.

Proses Ta'aruf ini tidak mengenal yang namanya saling SMS-an atau BBM-an, dua-duaan, berboncengan, jalan-jalan berdua, baca Qur'an berdua, atau ngebangunin buat Tahajud malam. Atau mungkin ada beberapa orang yang menjalani/melakukan chatting melalui jejaring sosial dengan bingkai Ta'aruf yang berujung tidak jauh beda dengan yang namanya Pacaran. Hal ini bukanlah sebuah proses yang syar’i menuju Pernikahan.
Secara bahasa Ta’aruf bisa bermakna "Berkenalan" atau "Saling Mengenal". Berasal dari akar kata "Ta’aarafa", yang mengandug makna bahwa, tujuan aslinya (utamanya) adalah dari semua ciptaan Allah agar kita semua saling mengenal yang satu terhadap yang lain. Sehingga secara umum, Ta’aruf bisa berarti 'Saling Mengenal'. - See more at: http://www.pinoci.net/2014/11/pacaran-dalam-pandangan-islam-taaruf.html#sthash.McYEoOTZ.dpuf
Proses Ta'aruf ini tidak mengenal yang namanya saling SMS-an atau BBM-an, dua-duaan, jalan-jalan berdua, baca Qur'an berdua, atau ngebangunin buat Tahajud malam. Atau mungkin ada beberapa orang yang menjalani/melakukan chating dan fecebookan dengan bingkai Ta'aruf yang berujung tidak jauh beda dengan yang namanya Pacaran. Hal ini bukanlah sebuah proses yang syar’i menuju Pernikahan.

Kaidah-kaidah yang perlu dijaga dalam proses ini antar lain nondefensif, tidak bereaksi berlebihan pada feedback negatif, serta terbuka untuk mencoba pengalaman-pengalaman baru, Jujur, tidak curang, tidak berbohong dan punya sense of integrity yang kuat, Menghormati batas-batas, prioritas dan tujuan calon pasangan yang menyangkut diri mereka maupun tidak, Pengertian, empati, dan tidak mengubah pasangannya sedemikian rupa serta tidak mengontrol, manipulatif, apalagi mengancam pasangan dalam bentuk apa pun. - See more at: http://www.pinoci.net/2014/11/pacaran-dalam-pandangan-islam-taaruf.html#sthash.McYEoOTZ.dpuf

Selasa, 10 Maret 2015

"Mabuk Asmara dan Terapinya"

"Mabuk Asmara dan Terapinya"


* MABUK ASMARA DANTERAPINYA *

Kisah kasih asmara itu lazim disebut dengan “asmara pra nikah”. “Mabuk asmara” bukan cinta dalam bentuk “anugerah”, tapi lebih merupakan kecenderungan birahi yang tak terkendali.

Kamis, 05 Februari 2015

"Ilusi Romantisme"

"Ilusi Romantisme"



Hati manusia selalu berubah-berubah. Terkadang lembut terkadang keras. Suatu kali dalam keadaan lurus, di kali yang lain condong kepada kesesatan. Begitulah fitrahnya. Untuk itu, kita di anjurkan untuk sering-sering meminta kepada Allah subhaanahu wa ta'alaa untuk membimbing hati kepada ketaatan. Rasulullah shalllallaahu 'alaihi wa sallaam mengajarkan doa berkaitan hati yang mudah berubah-ubah ini. Seperti:

اَللَّهُمَّ مُـصَـــرِّفَ الْـقُلُـــــــــــوْبِ، صَرِّفْ قُلُوْبَنَــا عَلَى طَاعَتِكَ
   

“Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepada-Mu.” (H.R. Muslim)

يَـــامُـقَلِّبَ الْـقُلُـــــــــــوْبِ، ثَـبِّتْ قَـلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ


“Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.” (H.R. At-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Hakim)

Salah satu yang bisa membolak-balikkan hati adalah romantisme karena romantisme dapat mengalahkan logika dan menjadikan manusia tidak berpikir realistis. Hati yang mudah terpengaruhi romantisme tergolong hati yang lemah. Romantisme menjadi cikal bakal terbentuknya karakter manusia yang dominan menggunakan perasaan. Dan romantisme disuburkan dengan adanya film, drama, senandung, syair, puisi, ataupun lagu-lagu.

Kamis, 22 Januari 2015

"Cinta Karena Allah"

"Cinta Karena Allah"

 
Bagaimana Ikhwan dan Akhwat saling mencinta

Hanya ada dua macam cinta. Yang pertama, cinta yang syar’i, yaitu cinta yang disebabkan karena Allah. Yang kedua, cinta yang ghairu syar’i, yaitu cinta yang disebabkan oleh selain Allah.

Jumat, 09 Januari 2015

"Cinta itu Telah Menjeratku"

"Cinta itu Telah Menjeratku" 



CINTA ITU Telah Menjeratku

“Aku tak bisa hidup tanpa dia. Aku bisa mati kalau dia pergi. Aku tak tahu untuk apa hidup di dunia kalau ia meninggalkanku..."

Indah nian kata-kata itu. Kamu pasti akan terbang melayang-layang seperti layang-layang di awan, bila ada orang yang bilang seperti itu kepadamu. kamu pasti akan tersipu-sipu malu, kemudian mengatakan, "Ah, Jangan Begitu..."

Senin, 17 Februari 2014

"Istri Sholihah"

"Istri Sholihah"

 
  • Istri Shalihah, Keutamaan dan Sifat-Sifatnya

Apa yang sering diangankan oleh kebanyakan laki-laki tentang wanita yang bakal menjadi pendamping hidupnya? Cantik, kaya, punya kedudukan, karir bagus, dan baik pada suami. Inilah keinginan yang banyak muncul. Sebuah keinginan yang lebih tepat disebut angan-angan, karena jarang ada wanita yang memiliki sifat demikian. Kebanyakan laki-laki lebih memperhatikan penampilan dzahir, sementara unsur akhlak dari wanita tersebut kurang diperhatikan. Padahal akhlak dari pasangan hidupnya itulah yang akan banyak berpengaruh terhadap kebahagiaan rumah tangganya.

Jumat, 14 Februari 2014

"Tak Harus 14 Februari"



"Tak Harus 14 Februari"


Dari Anas rodhiallaahu 'anhu mengatakan bahwa seseorang berada di sisi Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam, lalu salah seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di sisi Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (HR. Abu Dawud)

Kamis, 13 Februari 2014

"Mencintai-Dicintai"

"Mencintai-Dicintai"

“Di sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya dan wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukan para Nabi dan syuhada’, tetapi para Nabi dan Syuhada’ iri pada mereka."

Ketika ditanya oleh para sahabat, Rosulullah shollallaahu 'alaihi wasalaam menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling kunjung karena Allah”. (HR. Tirmidzi).

"Cinta yang Ternoda"

"Cinta yang Ternoda"



Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al-Isra’/17: 36)

Setiap kali tanggal 14 Februari tiba, muncul kegalauan dalam hati, khususnya orang tua yang saat ini mendapat titipan anak yang sedang tumbuh remaja. Momentum ini diperingati dunia sebagai  Valentine’s Day (hari kasih sayang).

"6 Kerusakan VD"



"6 Kerusakan VD"




Oleh karena itu, kami ingatkan agar kaum muslimin
  • tidak ikut-ikutan merayakan hari Valentine, 
  • tidak boleh mengucapkan selamat hari Valentine,
  • juga tidak boleh membantu menyemarakkan acara ini dengan jual beli, mengirim kartu, mencetak, dan mensponsori acara tersebut karena ini termasuk tolong menolong dalam dosa dan kemaksiatan.

Jumat, 24 Januari 2014

"Tiga Orang Kakek"

"Tiga Orang Kakek"

Seorang wanita keluar dari rumahnya. Dilihatnya ada tiga orang kakek berjenggot putih yang duduk-duduk di halaman rumahnya. Sayang, ia tidak mengenal tiga orang tersebut.













         "Tampaknya, aku belum mengenal kalian, namun aku yakin kalian lapar. Aku harap kalian bersedia masuk rumah untuk makan."
         "Apakah pemilik rumahnya ada?" tanya mereka.
         "Tidak ada, mereka sedang pergi keluar," jawab wanita tadi.
         "Kalau begitu, kami tidak bisa masuk ke dalam," kata mereka.
          ***