Jumat, 14 Februari 2014

"Tak Harus 14 Februari"



"Tak Harus 14 Februari"


Dari Anas rodhiallaahu 'anhu mengatakan bahwa seseorang berada di sisi Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam, lalu salah seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di sisi Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (HR. Abu Dawud)


Mau kasih apa ya?
Coklat, bunga, atau apa ya?

Hmm, itu sebagian rencana saudara-saudari remaja kita sebelum atau pada hari ini, 14 Februari. Eits, atau malah jangan-jangan kita termasuk? Jangan sampai ya, Sobat!

Sobat, kita sudah sangat fahim kalau coklat dan bunga sangat identik dengan cinta dan kasih sayang. Artinya jika kita memberikan coklat atau bunga kepada seseorang, sama saja artinya kita sedang memberitahu sang penerima bahwa kita mencintainya dan juga menyayanginya. Begitu pun jika sebaliknya, ada seseorang yang memberikan coklat dan bunga kepada kita. Itu sama saja sang pemberi memberitahu bahwa dia mencintai dan menyayangi kita. Apa Sobat semua setuju dengan teori yang sudah umum itu?

Sebelum Sobat menjawab, mari kita perhatikan sebuah hadits berikut:

Dari Anas rodhiallaahu 'anhu mengatakan bahwa seseorang berada di sisi Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam, lalu salah seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di sisi Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Beritahukan kepadanya.” Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (HR. Abu Dawud)

Gimana, Sobat? Apa Sobat setuju dengan teori umum bahwa coklat dan bunga adalah simbol cinta dan kasih sayang? Apa Sobat juga setuju bahwa untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang harus dilakukan pada hari khusus, misalnya pada 14 Februari?

Seorang sahabat sangat mencintai sahabatnya. Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallaam malah langsung memerintahkannya untuk langsung mengungkapkan perasaan cintan saat itu juga. Tanpa benda tertentu yang harus diberikan, tanpa menunggu hari atau tanggal tertentu.

Sobat, sudah sepatutnya kita meneladani Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallaam dan para sahabatnya. Termasuk dalam urusan cinta. Cinta di sini pun harus kita perlakukan sesuai fitrahnya. Kita harus memperlakukan cinta pada koridor-Nya.

Bagaimana sih cinta pada koridor-Nya itu? Yaitu, cinta yang membuat pelakunya semakin dekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Cinta yang menjadikan pelakunya menjadi semakin bertakwa. Menjadi hamba yang semakin gigih menuruti perintah-Nya dan semakin bertekad menjauhi larangan-Nya. 

Jadi jika kita mau mengungkapkan cinta dan sayang, langsung ungkapkan saja. Tidak harus bawa coklat atau bunga atau apa pun. Cukup bawa badan saja. Dekati sahabat kita, lalu sampaikan, “Sahabatku, aku mencintaimu.” Jleb!

Sangat mengharukan, ya Sobat! Betapa bahagianya hati kita jika kita pun mendapatkan ucapan seperti itu. Tapi ingat ya, Sobat! Ucapan itu hanya untuk sahabat kita. Boleh untuk lawan jenis kalau masing-masing sudah punya SIM (Surat Izin Menikah). Hehe

So, ungkapan cinta dan sayang tidak harus pakai coklat dan bunga dan juga tidak harus di 14 Februari.

*Catatan tambahan: Sobat pasti sudah tahu semua 14 Februari itu hari apa. So, tidak perlu diberi tahu lagi, ya. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar