Dari Anas rodhiallaahu 'anhu mengatakan bahwa seseorang berada di sisi
Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam, lalu salah seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di
sisi Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu
Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu
menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Beritahukan kepadanya.”
Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku
mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga
Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (HR. Abu Dawud)
Mau kasih apa ya?
Coklat, bunga, atau apa ya?
Hmm, itu sebagian rencana saudara-saudari remaja kita
sebelum atau pada hari ini, 14 Februari. Eits, atau malah jangan-jangan kita
termasuk? Jangan sampai ya, Sobat!
Sobat, kita sudah sangat fahim kalau coklat dan bunga sangat
identik dengan cinta dan kasih sayang. Artinya jika kita memberikan coklat atau
bunga kepada seseorang, sama saja artinya kita sedang memberitahu sang penerima
bahwa kita mencintainya dan juga menyayanginya. Begitu pun jika sebaliknya, ada
seseorang yang memberikan coklat dan bunga kepada kita. Itu sama saja sang
pemberi memberitahu bahwa dia mencintai dan menyayangi kita. Apa Sobat semua
setuju dengan teori yang sudah umum itu?
Sebelum Sobat menjawab, mari kita perhatikan sebuah hadits
berikut:
Dari Anas rodhiallaahu 'anhu mengatakan bahwa seseorang berada di sisi
Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam, lalu salah seorang sahabat melewatinya. Orang yang berada di
sisi Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam tersebut mengatakan, “Aku mencintai dia, ya Rasulullah.” Lalu
Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Apakah kamu sudah memberitahukan dia?” Orang itu
menjawab, “Belum.” Kemudian Rasulullah shollallaahu 'alaihi wa sallaam bersabda, “Beritahukan kepadanya.”
Lalu orang tersebut memberitahukannya dan berkata, “Sesungguhnya aku
mencintaimu karena Allah.” Kemudian orang yang dicintai itu menjawab, “Semoga
Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.” (HR. Abu Dawud)
Gimana, Sobat? Apa Sobat setuju dengan teori umum bahwa
coklat dan bunga adalah simbol cinta dan kasih sayang? Apa Sobat juga setuju
bahwa untuk mengungkapkan cinta dan kasih sayang harus dilakukan pada hari
khusus, misalnya pada 14 Februari?
Seorang sahabat sangat mencintai sahabatnya. Rasulullah shollallaahu ‘alaihi
wasallaam malah langsung memerintahkannya untuk langsung mengungkapkan perasaan
cintan saat itu juga. Tanpa benda tertentu yang harus
diberikan, tanpa menunggu hari atau tanggal tertentu.
Sobat, sudah sepatutnya kita meneladani Rasulullah
shollallaahu ‘alaihi wasallaam dan para sahabatnya. Termasuk dalam urusan
cinta. Cinta di sini pun harus kita perlakukan sesuai fitrahnya. Kita harus
memperlakukan cinta pada koridor-Nya.
Bagaimana sih cinta pada koridor-Nya itu? Yaitu, cinta yang
membuat pelakunya semakin dekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Cinta yang
menjadikan pelakunya menjadi semakin bertakwa. Menjadi hamba yang semakin gigih
menuruti perintah-Nya dan semakin bertekad menjauhi larangan-Nya.
Jadi jika kita mau mengungkapkan cinta dan sayang, langsung ungkapkan
saja. Tidak harus bawa coklat atau bunga atau apa pun. Cukup bawa badan saja.
Dekati sahabat kita, lalu sampaikan, “Sahabatku, aku mencintaimu.” Jleb!
Sangat mengharukan, ya Sobat! Betapa bahagianya hati kita
jika kita pun mendapatkan ucapan seperti itu. Tapi ingat ya, Sobat! Ucapan itu
hanya untuk sahabat kita. Boleh untuk lawan jenis kalau masing-masing sudah
punya SIM (Surat Izin Menikah). Hehe
So, ungkapan cinta dan sayang tidak harus pakai coklat dan
bunga dan juga tidak harus di 14 Februari.
*Catatan tambahan: Sobat pasti sudah tahu semua 14 Februari
itu hari apa. So, tidak perlu diberi tahu lagi, ya. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar