"Warna-Warna Cinta"
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya
Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang
dapat di uraikan sebagai berikut :
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat
memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan
simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan
membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam
kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
Secara
alami manusia mencintai dirinya sendiri (
self love) dan banyak orang
yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika
demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila
diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri,
sehingga kebutuhan jasmani dan nalurinyanya terpenuhi seimbang ini
bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus
dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk
berbuat baik.
- Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta
kepada sesama manusia atau persaudaraan itu
merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku
atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang
baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela,
menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan datang dari
hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi
perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu
disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian
(manusia sebagai makhluk sosial) dan sudah merupakan suatu kewajiban.
Kasih
sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang
terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak
terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya
dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu.
Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
Sumber: (Ilmu Budaya Dasar: Makalah Manusia dan Cinta Kasih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar