Sabtu, 01 Maret 2014

"Ngapain Iri?"

"Ngapain Iri???"



Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:

“Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?”

Siput menjawab: “Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari, Tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah dengan lambat, jadi saya merasa sangat sedih dan tidak adil.”

Katak menjawab: “Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak).”

Dan seketika, ada seekor elang yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.

Sobat, pernahkah merasa seperti siput? Melihat orang lain yang 'lebih beruntung' rasanya hidup kita kok ya ngenes sekali, tidak adil, orang bisa dengan mudah beli tiket konser pertunjukkan yang harganya jutaan, sedangkan kita menghadapi harga tiket kereta naik 2000 rupiah saja sudah pusing.

Orang lain bisa gonta-ganti HP, gonta-ganti motor, seperti gonta-ganti baju, sedangkan kita gonta-ganti menu makan saja sudah sangat mewah.

Tapi yakinlah seyakin-yakinnya Sob, bahwa Allah Maha Adil! Kita tidak bisa melihat 'penderitaan' orang lain, karena banyak orang yang menutupi penderitaannya dengan senyuman, dengan make-up tebal, dengan topeng, dengan foto-foto tertawa lebar, jadi kita hanya bisa melihat kebahagiaan mereka. Kita tidak tahu cerita duka di balik itu.

Lha... sedangkan kita malah mengumbar penderitaan kita dengan keluhan, jadi... kita cuma tahu diri sendiri sebagai orang paling menderita sedunia, tidak bisa melihat bahwa sebenarnya ada banyak 'keberuntungan' yang kita miliki dibandingkan dengan orang lain.

Jangan sampai kita baru berhenti 'iri' setelah melihat 'katak dimangsa elang!' Misal, kita iri melihat teman kita yang kaya, tapi begitu tahu bapaknya dipenjara kena kasus korupsi, baru kita tidak iri lagi sama dia, malah berbalik jadi kasian... Atau, Kita ngiri sama artis-artis yang tampan dan cantiik, sempurna, multitalented... tidak tahunya tersandung kasus narkoba, murtad, bahkan sampai bunuh diri karena depresi. Na'udzubillaah.

Sobat, tidak perlu memandang sinis pada kebahagiaan orang lain karena kita tidak tahu penderitaan di baliknya! Dan juga... tidak perlu mengumbar penderitaan kita sebagai alasan boleh iri kepada orang lain, soalnya di balik penderitaan itu biasanya terkandung banyak hikmah yang bisa jadi belum kita pahami saat ini, tapi suatu hari nanti justru kita syukuri...

So, ngapain ngiri? ^__^

Sumber: Annida (dengan penyesuaian bahasa agar lebih formal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar