Jumat, 27 Januari 2017

"Bulat Tekad Menepis Keraguan"

Catatan Kyai Nonop Hanafi Tentang Ide Gila Jalan Kaki 212 (Bagian 1)

Ini adalah serial catatan Kyai Haji Nonop Hanafi pimpinan rombongan santri Ciamis Jawa Barat yang nekat berjalan kaki menuju monas Jakarta untuk hadir di aksi 212 Bela ISlam Jilid III.

Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 yang berlokasi di desa Bayasari kec Rajadesa Ciamis Jawa Barat ini menuturkannya dalam enam (kemnudian menjadi 12) serial tulisan.



Silahkan disimak,

Mungkin banyak orang bertanya bagaimana cerita Jalan kaki santri Ciamis longmacrh ke Jakarta.

Di mulai dari diskusi kecil antara saya, adik saya dan seorang kiyai sepuh Ciamis KH. M. Syarif Hidayat tak luput hadir sahabat kita Didi Sukardi pada Sabtu pagi. 26 November 2016.

Obrolan tak jauh dari keseharian kami di pesantren, namun akhirnya obrolan makin hangat tatkala topik mengarah pada Aksi Bela Islam jilid III atau yang lebih dikenal dengan Aksi 212.

TERINGAT dengan tokoh 212 yaitu Sinto gendeng dalam lakon sinetron, saya berceloteh bahwa saat ini yang harus muncul adalah ide gila. Kenapa?  Karena nuansa aksi jilid 3 dibumbui dengan aroma teror psikologi pada umat.

Ada kosa kata yang beredar bahwa kegiatan itu adalah makar, moda transportasi dipersulit lewat himbauan Kapolri, ditambah fatwa PBNU mengeluarkan arahan bahwa tidak sah shalat jumat di lapangan. Lengkap Sudah gaung Aksi jilid 3 semakin ciut gemanya dibanding aksi jilid 2.

Pada saat itu saya mengatakan untuk aksi ke Jakarta kita Jalan kaki aja. Namun semuanya bertanya apa mungkin kita sampai?  Saya katakan kalaupun fisik kita tidak sampai minimal pesannya sampai.

Dari diskusi itu saya telpon beberapa orang kyai untuk rapat persiapan keberangkatan ke Jakarta dan Alhamdulillah beberapa orang datang sehabis shalat maghrib malam Ahad di pondok pesantren Miftahul Huda 2.

Rapat dimulai ba'da maghrib dengan penjelasan pentingnya membangun ruh umat di tengah berkecamuknya perang pemikiran. Lanjut rehat shalat isya dan makan nasi liwet khas anak pesantren,.

Rapat dilanjut dengan tema teknis keberangkatan menuju Aksi 212. Dari semua laporan tiap daerah Kendalanya pada angkutan bis, di situlah saya kemukakan bagaimana kalau kita jalan kaki saja. Semuanya menyatakan siap dan sepakat.

Setelah perdebatan dengan berbagai argumen dikemukakan, di ujung rapat kita bikin pernyataan semacam Press Release yang dibacakan oleh ustadz Deden Badrul Kamal lewat siarang langsung di laman facebook adik saya dengan akun Nenk Gidha. Semua peserta rapat lalu bubar dan istirahat.

Jam 5 sehabis saolat subuh saya kembali ke aktifitas harian mengajar santri kitab uqudul juman kajian ilmu bilaghoh sastra Arab paling populer, di tengah mengajar saya iseng buka laman facebook ternyata di akun Nenk Gidha, Live Facebook yang semalam dilakukan sudah dilike 25 ribu orang dan dibagikan oleh ribuan orang. Saya kaget bukan main.

Ahad pagi saya dan adik mulai membangun komunikasi dengan pimpinan pesantren se-kabupaten Ciamis untuk menjelaskan rencana dan mendata santri yang akan ikut bergabung.

Bersambung...

Sumber: Ngelmu.com
(http://www.ngelmu.com/2016/12/catatan-kyai-nonop-hanafi-tentang-ide-gila-jalan-kaki-212-1.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar