"Lebah Vs Lalat"
Jadilah engkau seperti lebah yang hanya mengambil kebaikan dari sari-sari bunga dan meninggalkan keburukan-keburukan, bukan seperti lalat yang mencari-cari luka-luka yang bau.
Sungguh kasihan orang yang modelnya seperti ini, ia menyiksa dirinya dan juga menyiksa orang lain. Tidak ada sesuatupun yang memuaskan dirinya, dan perkataannya selalu menyakiti perasaan orang lain, perasaan sahabatnya, bahkan perasaan istrinya. Bahkan bisa jadi orang-orang akan membalas perbuatannya, mencari-cari dan mengumbar kesalahan-kesalahannya !
Al-Imam As-Syaafi’i rahimahullah berkata :
Jika engkau ingin hidup selamat dari kehinaan.
Agamamu terjaga demikian pula harga dirimu
Maka janganlah sekali-kali lisanmu mengucapkan keburukan.
Sesungguhnya seluruh dirimu adalah kekurangan dan orang-orang juga memiliki lisan (yang bisa mencelamu)
Dan jika kedua matamu melihat aib-aib (orang lain), maka tinggalkanlah dan katakanlah kepada matamu,
“Wahai mataku, sesungguhnya orang-orang juga memiliki mata”
Hendaknya engkau bergaul dengan cara yang baik, maafkanlah orang yang bersalah kepadamu. Serta tolaklah kesalahan orang tersebut akan tetapi dengan cara yang terbaik.
Dikutip dari tulisan Ustadz Firanda Andirja hafidzahullah dari tulisan beliau di Muslim.or.id
Jadilah engkau seperti lebah yang hanya mengambil kebaikan dari sari-sari bunga dan meninggalkan keburukan-keburukan, bukan seperti lalat yang mencari-cari luka-luka yang bau.
Sungguh kasihan orang yang modelnya seperti ini, ia menyiksa dirinya dan juga menyiksa orang lain. Tidak ada sesuatupun yang memuaskan dirinya, dan perkataannya selalu menyakiti perasaan orang lain, perasaan sahabatnya, bahkan perasaan istrinya. Bahkan bisa jadi orang-orang akan membalas perbuatannya, mencari-cari dan mengumbar kesalahan-kesalahannya !
Al-Imam As-Syaafi’i rahimahullah berkata :
Jika engkau ingin hidup selamat dari kehinaan.
Agamamu terjaga demikian pula harga dirimu
Maka janganlah sekali-kali lisanmu mengucapkan keburukan.
Sesungguhnya seluruh dirimu adalah kekurangan dan orang-orang juga memiliki lisan (yang bisa mencelamu)
Dan jika kedua matamu melihat aib-aib (orang lain), maka tinggalkanlah dan katakanlah kepada matamu,
“Wahai mataku, sesungguhnya orang-orang juga memiliki mata”
Hendaknya engkau bergaul dengan cara yang baik, maafkanlah orang yang bersalah kepadamu. Serta tolaklah kesalahan orang tersebut akan tetapi dengan cara yang terbaik.
Dikutip dari tulisan Ustadz Firanda Andirja hafidzahullah dari tulisan beliau di Muslim.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar