"Panjang Umurnya"
Sobat, adakah dari sobat-sobatku sekalian yang bangga dan bahkan berpesta ria menghambur hamburkan kekayaannya karena menyadari bahwa hartanya menyusut atau menipis?
Saya yakin setiap manusia yang berakal sehat akan berpikir ulang bahkan seribu kali untuk membelanjakan hartanya pada saat semacam ini. Bisa saja dahulu di saat hartanya melimpah ia berlaku boros namun ketika menyadari bahwa hartanya terus berkurang dan ia tidak lagi bisa menambahnya niscaya ia segera merubah sikapnya.
Berbagai upaya untuk efisien, mengencangkan ikat pinggang& menata ulang kebutuhannya sesuai dengan skala prioritas. Semua itu bertujuan agar hartanya dapat mencukupi kebutuhannya, paling kurang kebutan primernya.
Prilaku bijak semacam ini ternyata sering kali - bagi banyak orang dan mungkin termasuk anda- hanya sebatas isapan jempol.
Anda tersinggung? Tidak percaya?
Coba anda pikirkan: apakah harta paling berharga yang anda miliki?
Saya yakin anda percaya bahwa salah satu harta paling berharga bagi setiap insan ialah umurnya? Walau demikian, ternyata semakin menipis umur kita semakin kita hanyut dalam kelalaian. Berfoya foya, menuruti hawa nafsu semata& mengira bahwa umurnya tiada pernah habis atau sirna.
Bahkan banyak orang dengan lugu menduga bahwa umurnya selalu bertambah "panjang" sehingga ada ucapan "panjang umurnya" atau "selamat tahun baru".
Sobat, tahukah anda bahwa setiap detik anda mendekatkan anda kepada ajal? Lalu mengapa anda bangga dengan berlalunya satu tahun dari umur anda? Tidakkah anda pernah mendengar bahwa betapa banyak orang yang dulu berpikiran serupa namun kini tinggal namanya saja?
Dengarkan baik baik firman Allah berikut, agar anda sadar dari kelalaian anda:
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
Dan Allah tiada pernah mnunda satu jiwapun bila telah tiba ajalnya. (Al Munafiqun 11)
Nah, sobat apa yang akan anda lakukan pada sisa umur anda?
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Sobat, adakah dari sobat-sobatku sekalian yang bangga dan bahkan berpesta ria menghambur hamburkan kekayaannya karena menyadari bahwa hartanya menyusut atau menipis?
Saya yakin setiap manusia yang berakal sehat akan berpikir ulang bahkan seribu kali untuk membelanjakan hartanya pada saat semacam ini. Bisa saja dahulu di saat hartanya melimpah ia berlaku boros namun ketika menyadari bahwa hartanya terus berkurang dan ia tidak lagi bisa menambahnya niscaya ia segera merubah sikapnya.
Berbagai upaya untuk efisien, mengencangkan ikat pinggang& menata ulang kebutuhannya sesuai dengan skala prioritas. Semua itu bertujuan agar hartanya dapat mencukupi kebutuhannya, paling kurang kebutan primernya.
Prilaku bijak semacam ini ternyata sering kali - bagi banyak orang dan mungkin termasuk anda- hanya sebatas isapan jempol.
Anda tersinggung? Tidak percaya?
Coba anda pikirkan: apakah harta paling berharga yang anda miliki?
Saya yakin anda percaya bahwa salah satu harta paling berharga bagi setiap insan ialah umurnya? Walau demikian, ternyata semakin menipis umur kita semakin kita hanyut dalam kelalaian. Berfoya foya, menuruti hawa nafsu semata& mengira bahwa umurnya tiada pernah habis atau sirna.
Bahkan banyak orang dengan lugu menduga bahwa umurnya selalu bertambah "panjang" sehingga ada ucapan "panjang umurnya" atau "selamat tahun baru".
Sobat, tahukah anda bahwa setiap detik anda mendekatkan anda kepada ajal? Lalu mengapa anda bangga dengan berlalunya satu tahun dari umur anda? Tidakkah anda pernah mendengar bahwa betapa banyak orang yang dulu berpikiran serupa namun kini tinggal namanya saja?
Dengarkan baik baik firman Allah berikut, agar anda sadar dari kelalaian anda:
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
Dan Allah tiada pernah mnunda satu jiwapun bila telah tiba ajalnya. (Al Munafiqun 11)
Nah, sobat apa yang akan anda lakukan pada sisa umur anda?
By: Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar